18.01.2018 Views

Novel_Bingkai Batas

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

“burung pipit biasanya datang menjelang sore, tepatnya<br />

menjelang Azhar nak.! Jadi jangan sampai lalai.”<br />

“Dan kalau mampir di sawah wakmu, jangan terlalu<br />

banyak tanya tentang Kajian tasawuf Thariqah Qadiriyah<br />

Naqsabandiyah, umur, otak dan pengetahuan agamamu<br />

masih dangal. Dan jangan bermain-main di anak sungai<br />

yang ada di dekat sawah karena anak sungai itu angker.!”<br />

Pesannya padat dan sangat jelas. Aku mengagguk lalu<br />

pergi kesawah.<br />

Sampai di sawah jam 9 pagi, aku lalu menyalan api<br />

dari batang pokok kayu yang sudah disiapkan ibuku<br />

beberapa hari lalu. Pagi lumayan cerah dan tidak tampak<br />

seekorpun burung yang datang. Aku mulai kepanasan. Di<br />

dinding pondok ada pancing, lalu aku menuju anak<br />

sungai yang tidak jauh dari sawah. Aku duduk di atas<br />

batang kayu yang sudah roboh, lalu mancing. Ikannya<br />

lumayan banyak, aku asik menaikan ikan mujair<br />

(oreochromis mossambicus) dari air dengan kailku. Pasti<br />

ibuku senang pikirmu, ada hasil tambahan selain laporan<br />

“pengusiran burung pipit”. Lamunanku berhenti ketika<br />

pancinganku tersangkut. Aku turun ke air, dan airnya<br />

256

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!