Novel_Bingkai Batas

skenario pasar, kemudian terjebak dalam konsumerisme
lalu membuat kita gagap?” Kataku ke Bdikar dengan
nada emosi karena tidak mampu beli salah satu alat
elektronik ini untuk kami.
Ketika antrian di kasir, ada banyak orang
sepertiku, sekedar gaya-gayaan karena hanya beli 2 botol
minuman mineral, ada yang serius belanja yang
‘mengunungkan’ troli yang mereka dorong.
Sambil bercanda istriku bilang.
“Inilah konsep kritis medis menuju konsep kritis
secara dramaturgis,”
“Ini proses titik balik yang tidak hanya memaksa
dari luar, tetapi juga memaksa dari dalam diri yang
menjadikannya terasing dari identitas pribadinya,”
makanya kita kemudian tergagap-gapap katanya. Aku
menganguk-anguk, sambil berbisik dengan istriku.
“Kita ternyata dibatasi oleh ruang dan waktu,
sehingga kelangsungan eksistensi kita sangat ditentukan
oleh nilai-nilai tujuan yang rentan perubahannya, dapat
ditoleransi dan ditakar, kita dipaksa untuk tetap tinggal di
dalam sebuah lingkungan hiperkomplek.”
295