18.01.2018 Views

Novel_Bingkai Batas

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

nari tepat diatas kepalaku. Pada udara basah yang turun<br />

bersama embun menjelang pagi, kenangan-kenangan<br />

yang lahir lewat mimpi, tarian wajahmu dipelupuk mata<br />

menjelang jaga malamku seringkali ikut tumpah dan<br />

rindupun terpuruk, dan menjadi kenangan mengetuk.<br />

Saat fajar aku menyatu dengan angin, ada asa<br />

menyeruak lewat mentari yang malu-malu dari balik<br />

hijau dan birunya gunung. Aku tertawa sendiri lalu<br />

menyatu, menyeru mengumumkan datangnya terang.<br />

Pagipun basah, burung pipit terbang mencari sarangnya<br />

yang hilang dengan gelisah. Rindupun kembali<br />

menghangatkan dan aku bersemangat, dan<br />

menikmatinya berulang-ulang dengan segenap<br />

perasaan.<br />

Pernah suatu hari, kau kirim aku tulisan meski<br />

kita sedang berhadapan, ku lihat sejenak ada semburan<br />

tetesan madu keluar dari bibir meronamu, lalu aku baca<br />

pesan yang kau tulis “apa begini cara kerja sesuatu yang<br />

engkau sebut cinta. Engkau bertemu seseorang, lalu kita<br />

perlahan-lahan merasa nyaman berada disekitarnya. Jika<br />

dia dekat, engkau akan merasa utuh, dan terbelah ketika<br />

dia menjauh.” Kalimat itu cukup membuat aku terbang,<br />

124

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!