18.01.2018 Views

Novel_Bingkai Batas

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

“Oh, begitu,” Kata Bdikar, kakinya bergerak-gerak<br />

seperti bersiap untuk terjun ke sungai dari tempat kami<br />

duduk.<br />

“Kau akan melihat betapa kedalamannya bermainmain<br />

beribu mutiara gemerlapan, udara yang segar<br />

berenang di permukaannya dan kebiruan cahaya langit<br />

yang berkaca kepadanya.”<br />

“Belajarlah dari dia, cintai dia, maka akan<br />

terbukalah bagimu berjuta rahasia.” Bdikar mulai buka<br />

bajunya, sepertinya tidak dia dengar dan perhatikan apa<br />

yang barusan aku bicarakan. Dia meloncat seperti kodok.<br />

Menyelam lalu berenang. Adiknya tertawa kegirangan<br />

melihat gaya renang abangnya.<br />

Aku kemudian menatap aliran sungai. Dulu aku<br />

sering berlomba menyeberanginya bersama-sama teman<br />

sebayaku. Yang kalah dan hanyut akan mendarat di<br />

lokasi khusus yang difungsikan untuk kakus terbuka.<br />

Orang yang buang hajat disana, duduk mencangkung dan<br />

menutupi mukanya dengan sarung, tampaklah knalpot<br />

yang membuang kotoran padat berwarna kekuningan.<br />

Ternyata kemaluan itu ada di muka dan kepala. Kata<br />

temanku Bambang.<br />

22

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!