Novel_Bingkai Batas

melirik dan melerengkan tubuhnya ke arah Pak Salim.
Pertanda bendera putih dan meminta dikirim bala
bantuan.
“Lalu, pertanyaannya apakah diluar hukum adat,
bisa disebut dengan hukum adat?” Akupun memancing.
“Jika hukum itu dibuat atas dasar kesepakatan
bersama oleh para pihak atau paling tidak lahir dari
konsensus sosial, yang tujuannya adalah mendamaikan
dan membuat keseimbangan sosiologis, bolehlah itu
disebut dengan hukum adat.” Kata Pak Salim. Kali ini
tidak ada bala bantuan untuk Sitompul.
“Karena hukum adat ini tidaklah boleh diciptakan
oleh suatu badan hukum dengan tujuan memberikan
keuntungan dan merugikan pihak lain.” Lanjut Pak
Salim. Dari alur pikirannya dia sebenarnya sedang
menjelaskan bahwa membahas pluralisme hukum.
Membahas hukum yang lain, termasuk di dalamnya
adalah Hukum Adat tidak lain adalah melakukan kritik
terhadap positivisme hukum.
“Sederhananya,” Kataku. Positivisme hukum dapat
dipahami sebagai sebuah teori hukum yang menyatakan
bahwa hukum adalah yang dibuat oleh penguasa.
290