18.01.2018 Views

Novel_Bingkai Batas

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

tangannya. Begitu duduk dengan tangan bersilang dan<br />

bertumpu di papan meja, nyanyian lagu Indonesia<br />

Rayapun berkumandang. Tentu saja kami belum hafal<br />

lagu ini, mistar papan berbahan dasar dari kayu dia<br />

ketuk-ketukan ke papan tulis. Itu memudahkan untuk<br />

menyimak mengikuti intonasi dan resonansi yang keluar<br />

dari mulut Guru yang karismatik itu.<br />

Aku menoleh ke dinding sebelah kananku. Ibuku<br />

masih berada di luar, mengintip melalui celah-celak<br />

jendela yang hanya di tutupi dengan kawat besi. Dia<br />

masih mengendong adikku. Mengendong dengan kain<br />

gendongan bermotif bunga berwarna merah. Kain khas<br />

gendongan bayi yang biasa digunakan di kampungku.<br />

Kain yang sudah pudar warnanya. Kain itu juga yang<br />

digunakannya dulu ketika aku masih bayi. Aku melirik<br />

ibuku karena ada perasaan takut ketika berada di ruangan<br />

kelas ini. Mungkin ini adalah ruang pijakan pertamaku<br />

mengenal dunia yang lebih luas. Aku tentu saja punya<br />

cita-cita tapi aku tidak tahu seperti apa masa depan.<br />

Ketika dia bantu pasang baju seragamku, sebelum<br />

berangkat tadi pagi. Ibuku bilang bahwa dunia ini keras<br />

dan kejam. Pendidikan adalah bekal untuk tidak<br />

38

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!