18.01.2018 Views

Novel_Bingkai Batas

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

“Kenapa Sebei tidak pernah marah, Pak?” tanyanya<br />

tiba-tiba.<br />

Aku tentu harus hati-hati menjawabnya<br />

pertanyaannya. Karena berurusan dengan ibuku, orang<br />

yang paling aku cintai sekaligus aku hormati.<br />

“Sebeimu seinggatku memang tidak pernah marah,<br />

tapi kalau Bapak buat salah sedikit saja, duduk dekat dia<br />

saja seperti kambing ketemu harimau, berat sekali kaki<br />

bapak untuk lari menjauh dari dia, meskipun tidak ada<br />

omelan yang keluar dari mulut tipisnya.” Jawabku<br />

seadanya<br />

“Nak, dulu ketika masih kecil bapak pernah buat<br />

tiga kesalahan dalam waktu yang hampir bersamaan, dia<br />

tidak marah Cuma tersenyum saja, dan sedikit kasih<br />

nasehat, setelah itu air mata bapak bercucuran” ceritaku.<br />

“Terus, kesalahan apa yang telah diperbuat<br />

bapak.?”<br />

“Dan reaksi Sebei bagaimana ketika itu,”<br />

Ini pertanyaan khas Bdikar, aku seperti di introgasi,<br />

matanya mulai fokus, mimik wajahnya mulai serius dan<br />

posisi duduknya mulai dekat ini pertanda dia sudah<br />

sangat siap mendengar cerita.<br />

254

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!