18.01.2018 Views

Novel_Bingkai Batas

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

selalu sakit-sakitan ketika kecil. Lamunan rindu itu<br />

buyar. Dengan agresor dan keingintahuannya, Bdikar<br />

anak tertua kami yang sekarang baru 8 tahun memotong<br />

lamunanku,<br />

“Sederhana seperti apa maksudnya pak.?” Tanya<br />

dia.<br />

“Sederhana sekali nak.” jawabku sambil<br />

membenarkan letak kepala Adiknya yang mulai miring<br />

dibantal berwarna merah kesayangannya. Dia tidurtiduran<br />

di teras rumah kami. Kata kakekmu, ari-ari Bapak<br />

dihanyutkan di Sungai, sungai yang menjadi saksi sejarah<br />

perjalan kebudayaan sekaligus berfungsi sebagai denyut<br />

utama kehidupan warga di sana. Katanya itu simbol<br />

supaya ketika Bapak besar nanti bisa seperti Thariq bin<br />

Ziyat, bisa menjadi penerus garis wali lalu melakukan<br />

invansi kebudayaan. Sepertinya, bapak itu sengaja jiwa<br />

dan raganya di hibahkan. Itu simbol kenapa ari-ari itu<br />

hanyut tidak dikuburkan seperti anak-anak lainnya.<br />

Ketika mulai besar, tidak ada injeksi imunisasi<br />

BCG, Polio, DPT, Hepatitis B dan Campak yang wajib<br />

diberikan kepada setiap Bayi. Tidak satu selpun tubuh<br />

Bapak di berikan vaksin. Ritual adatlah yang menjadi<br />

173

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!