Novel_Bingkai Batas

“Bapak naik Garuda nak,”
“Ini pesawat katanya milik Negara,”
Bapak beruntung duduk di baris kedua dari dinding
pembatas kelas ekonomi dan bisnis, posisi duduk itu
menguntungkan sekali, sehingga Bapak bisa merasakan
betapa nikmatnya kalau duduk di Kelas Bisnis,
bangkunya luas, pramugarinya ramah-ramah lagi.
Bapak dapat bangku di tengah.
Kiri kanan Bapak duduk dua orang laki-laki. Dari
penampilannya, sepertinya mereka pejabat tinggi dan
tentu mereka sangat sibuk. Itu terlihat dari mulai mereka
duduk, masing-masing kedua tangan mereka pegang HP,
dari merknya Bapak tahu harganya pasti mahal sekali,
pasti harganya 50 kali lipat dari harga HP Bapak yang
cuma harganya Rp. 200.000.
Lalu, Bapak pura-pura tidur sambil mengintip
tulisan apa yang sibuk mereka baca, ternyata isinya SMS
ecek-ecek, sepertinya ada janjian tapi tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan mereka. Kalaupun ada
portal berita, berkali-kali mereka buka portal dengan
berita yang sama.
229