Novel_Bingkai Batas

“Setiap tangisan mengartikulasi pikiran di balik
bunyi, ada tangisan takut, tangisan kesakitan bahkan
tangisan sedih, intonasinya pasti berbeda. Bunyi ini
berasal dari kontak dental yang diakibatkan kekokohan
gigi yang sejalan dengan bibir yang senantiasa bergerak
fleksibel yang menghasilkan intonasi berkesan nyaring,
berisik dan kuat, ini mengartikulasikan pikiran mengenai
fenomena keriuhan maupun kelembutan.” Dan, aku
masih saja belum mengerti.
Malah pikiranku tertuju pada 2 ekor itik jantan,
betapa berdaulat, tepatnya, betapa nikmatnya ia diantara
19 ekor itik betina, bukankah ia tidak perlu proses bahasa
dan komunikasi yang berbelit untuk merayu para
betinanya. Cukup mengeluarkan suara serak-serak nakal
atau cukup mengerakkan sayap dan ekor proses
pembuatan telurpun jadi.
“Ketiga.” Dan itu membuyarkan lamunanku pada
itik pejantan itu.
“Bagaimana bahasa kemudian bertindak sebagai
sebuah instrumen petunjuk, pada asal mulanya tidak
bermula dari ekspresi atau gerak alamiah, tapi dari
kemampuan untuk menganalisa tanda. Pada posisi ini,
86