18.01.2018 Views

Novel_Bingkai Batas

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

23<br />

Entah siang ini aku bosan. Obat bosan biasanya<br />

Cuma bau keringat anak kecilku dan wajah ibuku. Ibu<br />

yang dari kecil aku pangil mak. Makku jauh di kampung<br />

dan aku belum punya banyak waktu untuk<br />

menginjunginya. Aku kemudian ambil pena, tintanya<br />

berwarna biru. Lalu pada kertas buran aku mulai menulis<br />

untuk Makku.<br />

“Mak,”<br />

Aku memulai dengan kata Mak. Sampai hari ini<br />

anakmu masih tegak pada posisi dan bekerja untuk<br />

kemanusian/humanism meskipun aku kesulitan<br />

mendekontruksi makna kemanusian itu, aku cuma tahu<br />

bahwa aku hanya bekerja, jadi pekerja Mak. Takut aku<br />

sebut sebagai aktivis, karena aku dapat sesuatu dari yang<br />

aku kerjakan setidaknya ada kepuasan batin disana selain<br />

sedikit material untuk bertahan. Tapi aku tidak<br />

mengantungkan hidup dari sana. Paragraf terakhir ini aku<br />

yakinkan dia bahwa aku akan menghidupi cucunya<br />

dengan nafkah halal.<br />

246

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!