18.01.2018 Views

Novel_Bingkai Batas

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sang keluarga yang bertikai untuk mencari kebenaran asal<br />

usul dan penyebab pertikaian. Setelah diketemukan<br />

dengan tokoh adat dari pihak yang bersalah itu kemudian<br />

mendatangi keluarga pihak yang bertikai lainnya sambil<br />

membawa “iben/sirih” yakni sebagai alat atau sarana<br />

yang harus dibawah kepada keluarga korban atau yang<br />

tidak bersalah dalam konflik itu, di dalamnya<br />

seperangkah sirih lengkap dan sebungkus rokok.<br />

Sirih atau iben itu sebagai bentuk ungkapan<br />

penyesalan dan permohonan maaf kepada keluarga<br />

korban. Kalau sudah ada iben dibawa, biasanya keluarga<br />

korban merasa puas dan dihormati, lalu langsung<br />

menerima ungkapan maaf dengan lapang dada tanpa ada<br />

perasaan dendam. Usai pemberian iben, kemudian<br />

dilanjutkan dengan tradisi tepung tawar dan makan<br />

serawo atau punjung mentah, pemuda atau orang yang<br />

saling bertikai itu kemudian saling mengoleskan tepung<br />

tawar di badannya. Sesudah itu, maka kedua pemuda<br />

yang bertikai tadi sudah dianggap menjadi bagian dari<br />

saudaranya sendiri. Usai melakukan tradisi punjung<br />

mentah dan tepung tawar, konflik yang sudah makin<br />

memanas itu kemudian menjadi reda, ungkap Bapak<br />

272

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!