18.01.2018 Views

Novel_Bingkai Batas

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

di sudut ruang belakang pintu rumahku. Mirip dengan<br />

ujudku ketika masih anak-anak dulu.<br />

“Padahal mengenal dan memahami diri adalah<br />

syarat dasar untuk bisa menuntaskan permasalahan kita<br />

yang telah tupang tindih.” Dia menghilang bersama<br />

sapuan asap rokok bapakku.<br />

Ibuku mengendong cucunya, anak bungsuku. Lalu<br />

datang. Dia tidak keluar dari dapur. Tersenyum dan<br />

membawa tampan, di atasnya tersaji tape dari beras ketan<br />

yang dibungkusi daun kemiri.<br />

“Begitu aku dapat kabar kalian akan pulang, aku<br />

langsung buat tape dari beras ketan.” Katanya.<br />

Bau beraroma alkoholnya yang keluar dari tetesan<br />

bungkusan tape mengigatkanku pada sosok Nenek Pia.<br />

Kata ibuku dia masih rutin membuat tape dan sering<br />

menanyakan kabar diriku.<br />

Mamak Modon datang dan muncul lagi, kali ini dia<br />

senyum-senyum sambil mengeluarkan asap rokoknya<br />

dari hidung. Anak bungsuku senang. Dan, memberikan<br />

dia dua bungkus tape buatan neneknya. Dia lalu duduk di<br />

kursi dekat pintu menikmati tape lalu pergi tanpa pamit.<br />

17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!