pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
268<br />
BAB VI<br />
SABET WAYANG<br />
6.1 Sabet<br />
Yang dimaksud sabet yaitu gerak gerik wayang dalam garapan<br />
pakeliran. Di dalam prakteknya sabet menampilkan banyak<br />
vokabuler gerak, misalnya vokabuler gerak untuk berjalan, untuk perang,<br />
dan dibedakan menurut jenis manusia, raksasa, wanara, sarbosato,<br />
perampogan/barisan, dan sebagainya. Adapun jenis gerak<br />
dalam sabet di bagi menjadi dua: yaitu gerak murni dan gerak maknawi.<br />
Gerak murni adalah gerak di dalam sabet dari hasil pengolahan<br />
gerak wantah yang dalam pengungkapannya tidak mempertimbangkan<br />
suatu pengertian gerak dalam sabet tersebut, dan yang<br />
dipentingkan adalah faktor nilai keindahan dan kemantapan sabetnya.<br />
Contoh:<br />
Pakeliran gaya Surakarta: sabet wayang kulit purwa adegan perang<br />
bambangan melawan cakil, bambangan<br />
dengan gerak gendiran.<br />
Pakeliran gaya Jawatimuran: adegan perang alusan atau perang kupu<br />
tarung, bambangan dengan gerakan<br />
menghindar serta kewalannya (tendangnya<br />
menyamping).<br />
Gerak maknawi adalah gerak wantah yang sudah digarap<br />
dalam sabet, yang pengungkapannya mengandung suatu pengertian<br />
atau maksud di samping nilai keindahannya. Contoh pada saat adegan<br />
budhalan atau kapalan yaitu gerak para prajurit berkuda dengan<br />
menarik-narik tali kuda, di dalam adegan wayang perang yaitu pada<br />
gerakan membuang, membanting, menghantam, menggertak, menendang<br />
dan sabagainya. Adapun sabet sendiri dapat dibagi menjadi<br />
tiga bagian yaitu: tanceban, bedholan, solah.<br />
6.2 Tanceban<br />
Tanceban adalah posisi wayang untuk berdialog, istirahat,<br />
dan atau wayang capeng. Capeng adalah rangkaian dari gerak mengencangkan<br />
dodot membetulkan gelang tangan, gelang kai atau<br />
binggel dan kelat bahu yaitu perhiasan berupa gelang dikenakan pada<br />
lengan atas, memelintirkan kumis dan menetapkan jamang. Sebagai<br />
alat untuk menancapkan wayang ialah batang pisang (gedebog).<br />
Gedebog untuk pementasan wayang kulit dibagi menjadi dua