pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
312<br />
dahului oleh Pathetan dan atau senggrengan. Tujuannya adalah<br />
agar para pengrawit, mengetahui gending, laras, dan Pathet yang<br />
akan ditabuh. Adapun jenis lagu Pathetan yang dibawakan bisa Pathetan<br />
jangkep (ageng dan atau wantah) dan bisa juga sebagian<br />
atau Pathetan pendek yang di kalangan para pengrawit biasanya disebut<br />
Pathetan jugag. Dan ada yang lebih pendek lagi yang disebut<br />
dengan senggrengan yang hanya dilakukan oleh rebab.<br />
Gambar 5.12 Suling<br />
Bentuk penyajian Pathetan biasanya intrumentalia yang terdiri<br />
dari ricikan rebab, gender, gambang, dan suling. Bisa juga disajikan<br />
secara campuran yaitu instrumentalia tersebut di atas bersamaan<br />
dengan vokal.<br />
Pathetan dalam karawitan Jawatimuran lazim terdiri tiga<br />
macam Pathetan yakni Pathet Sepuluh, Pathet Wolu, dan Pathet<br />
Sanga. Sedangkan pada karawitan Jawatengahan (Surakarta) terdiri<br />
dari Pathet Nem, Pathet Sanga, dan Pathet Manyura dalam laras<br />
Slendro. Untuk laras Pelog ada Pathet Lima, Pathet Nem, dan Pathet<br />
Barang. Dan beberapa Pathet khusus dalam pakelirannya, seperti<br />
Pathet Kedu, Pathet Lasem, Pathet Jingking, dan sebagainya.<br />
8.4.2. Gending Pembuka (Wiwitan/Patalon)<br />
Sajian gending pembuka sebagai pertanda bahwa akan di<br />
mulai pergelaran wayang kulit dalam tradisi Surakarta disebut patalon.<br />
Patalon adalah merupakan rangkaian gending-gending yang dibunyikan<br />
dan di akhiri dengan sampak manyura. Tujuannya agar penonton<br />
cepat datang ke tempat pertunjukan.<br />
Adapun gending-gending yang dibunyikan dalam gending<br />
pembuka di mulai dari gending Soran atau bonangan yang tabuhannya<br />
dengan aksen kuat (keras). Penyajian gending bonangan biasa-