pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
315<br />
bedhol panggung dalam pakeliran Jawatimuran adalah gending Gedhog<br />
Rancak Laras Slendro Pathet Wolu, gending Gagak Setra Laras<br />
Slendro Pathet Wolu, dan gending Sapujagad Pelog Bem.<br />
8.4.7. Ajar Kayon – Budhalan<br />
Gending Ajar Kayon adalah gending-gending yang di gunakan<br />
untuk mengiringi dalang ketika menggerakkan kayon yaitu adegan<br />
solah kayon, sebelum adegan budhalan prajurit atau punggawa<br />
praja di laksanakan. Mengawali adegan ini biasanya ada pocapan<br />
nyandra oleh ki dalang yang di iringi dengan gadhingan.<br />
Gending yang di gunakan untuk ajar kayon adalah gending<br />
Ayak Kempul Arang Slendro Pathet Wolu. Irama atau tempo gending<br />
biasanya di mulai dari irama lambat, merangkak agak seseg kemudian<br />
seseg, teknik tabuhan menjadi kempul kerep sampai menjelang<br />
akhir gerakan kayon.<br />
Adapun gending budhalan merupakan gending yang di gunakan<br />
untuk mengiringi adegan budhalan prajurit atau nayaka praja<br />
yang akan berangkat menunaikan tugas negara dan atau menuju<br />
medan laga. Gending yang di gunakan untuk budhalan lebih bebas,<br />
artinya tidak selalu gending baku seperti gending untuk jejeran. Bentuk<br />
gending budhalan bisa Sak gagahan, Ayak Gethekan atau Ayak<br />
Mlaku, dan lain-lainnya sesuai kesepakatan ki dalang dengan para<br />
pengrawitnya.<br />
8.4.8. Perang Gagahan atau Dugangan<br />
Perang Gagahan atau Dugangan merupakan adegan perang<br />
yang wayangnya menggunakan wayang bentuk gagahan,<br />
contoh Setiaki, Udawa, Patih Kala Rangsang, dan lain sebagainya.<br />
Adapun gending-gending yang di gunakan untuk mengiringi adegan<br />
perang wayang gagahan pada pakeliran tradisi Jawatimuran antara<br />
lain Ayak Kempul Kerep, Gemblak, Krucilan serta Alap-alapan.<br />
8.4.9. Undur-unduran Minta Sraya<br />
Undur-unduran Minta Sraya adalah adegan di tengah-tengah<br />
situasi dan kondisi perang yang tidak seimbang, di mana salah<br />
satu dari tokoh yang perang mengalami kekalahan sehingga di perlukan<br />
bantuan dari fihak lain. Bantuan di upayakan pada teman dan<br />
kerabatnya atau panglima perangnya atau kepada siapapun yang<br />
bersedia untuk membantu dalam usaha mengalahkan atau mengundurkan<br />
musuh yang datang.<br />
Gending yang di gunakan untuk adegan minta sraya biasanya<br />
tidak banyak berubah dari gending iringan perang sebelumya.<br />
Perubahan terjadi hanya pada garap irama gending atau lagu, yang<br />
tadinya berirama agak seseg menjadi lebih seseg, sehingga memunculkan<br />
suasana yang carut marut dan terkesan tergesa-gesa.