02.07.2013 Views

pedalangan jilid 2

pedalangan jilid 2

pedalangan jilid 2

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

274<br />

6.4 Bedholan dan Solah Wayang<br />

Bedholan adalah mencabut wayang dari tanceban, yang dilakukan<br />

sesuai dengan kepentingan dalam pakeliran. Setelah melakukan<br />

bedholan maka wayang akan di gerakan (solahkan) atau yang<br />

disebut solah wayang. Solah wayang juga disesuaikan dengan kebutuhan<br />

serta kepentingan dalam pakeliran.<br />

Adapun yang sering dilakukan pada saat wayang berjalan<br />

adalah ulat-ulat dilanjutkan capeng. Ulat-ulat ialah menggerakkan tangan<br />

ke atas siku membentuk sudut + 65 derajat posisi telapak tangan<br />

tengkurap tepat di depan mata. Gerakan ulat-ulat ini menggambarkan<br />

sedang melihat ke arah yang jauh. Sedangkan wayang berjalan<br />

dengan berlenggang tangan ialah berjalan dengan langkah yang<br />

pasti serta di ikuti lambaian tangan.<br />

Pada saat gerakan wayang berjalan jongkok (laku dhodhok),<br />

pinggang wayang diperkirakan rata-rata dengan palemahan.<br />

Untuk wayang merangkak (mbrangkang) tangan yang dilukiskan sebagai<br />

orang merangkak rata dengan palemahan. Gerakan mengangkat<br />

serta memasukan (ngentas) wayang ke kiri atau ke kanan adalah<br />

semakin ke kiri atau semakin ke kanan diangkat setinggi kening dalang.<br />

Hal tersebut dilakukan dengan maksud supaya wayang tidak<br />

nampak tenggelam (ambles). Untuk wayang yang sedang terbang,<br />

yaitu wayang diangkat setinggi lengan dan tangan dalang diacungkan<br />

ke atas. Setelah diangkat ke atas di entas ke kiri atau ke kanan<br />

melebar, seolah-olah membuat setengah lingkaran dalam pengentasannya.<br />

6.5 Ragam Gerak<br />

6.5.1 Ragam Gerak Manusia<br />

Ada beberapa jenis ragam gerak sebagai vokabuler perang<br />

untuk jenis manusia. Ragam gerak perang tersebut di antaranya<br />

adalah ulat-ulat, tanceban, bertolak pinggang, capeng, saling memburu<br />

dan di buru (buron atau uberan) atau saling mengejar untuk perang<br />

tokoh yang bobotnya seimbang dalam perang ramai, menyambar<br />

(samberan) untuk tokoh yang bisa terbang, jeblosan untuk tokoh<br />

gagah melawan gagah dalam perang darat, tendangan (dugangan),<br />

saling meninju atau saling memukul (tebahan atau jotosan), menarik<br />

tangan lawan (sendalan), saling melemparkan atau membuang, dan<br />

membanting (bantingan), berkelahi atau bergulat, saling mengadu<br />

kekuatan bahu, lengan, dan tangan (deder cengkeh) untuk tokoh-tokoh<br />

yang sama-sama kuat dalam perang ramai, memukul dengan<br />

menggunakan sebatang kayu atau besi pendek (gendiran) untuk wayang<br />

alusan atau bambangan yang berperang melawan raksasa cakil<br />

atau denawa lainnya, membenturkan kepala lawan ke tanah (ge-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!