pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
300<br />
sebelum shalat subuh. Dalam waktu semalam untuk pathet bisa dibagi<br />
menjadi:<br />
Surakarta/Yogja, Banyumas<br />
Pathet Manyura jam 18.00-21.00<br />
Pathet Nem jam 21.00-24.00<br />
Pathet Sanga jam 24.00-03.00<br />
Pathet Manyura jam 03.00-06.00<br />
Jawatimuran<br />
Pathet Sepuluh jam 18.00-21.00<br />
Pathet Wolu jam 21.00-02.00<br />
Pathet Sanga jam 02.00-04.00<br />
Pathet Serang jam 04.00-05.00<br />
Dalam pementasan pekeliran semalam suntuk <strong>pedalangan</strong><br />
gaya Jawatimuran, penggunaan Pathet secara garis besar dikelompokkan<br />
menjadi empat bagian. Yakni Pathet Sepuluh digunakan dan<br />
dilaksanakan menjelang Jejer Wiwitan dalam penyajian gending<br />
Ayak Sepuluh (Ayak Talu dengan dua versi) sampai pada awal pertunjukan<br />
atau bagian adegan pertama (jejer wiwitan/adegan panggungan),<br />
yaitu dalam gending Gandakusuma Laras Slendro Pathet<br />
Sepuluh kemudian dilanjutkan Sendhon Prabatilarsa.<br />
Setelah penyajian gending-gending dan sulukan dalang tersebut<br />
di atas kemudian suasana diubah menjadi Pathet Wolu di mulai<br />
dari sajian gending Gedhog Tamu dan/ atau Krucilan Laras Slendro<br />
Pathet Wolu. Suasana Pathet Wolu ini berakhir pada setelah<br />
adegan Gara-gara (adegan Karang Klethak yang terdiri dari tokoh-tokoh<br />
Semar, Bagong, dan Besut. Sedangkan dalam pakeliran gagrag<br />
Surakarta ditandai dengan adegan masuknya parepat panakawan<br />
yaitu adegan Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.<br />
Selanjutnya adalah Pathet Sanga dilaksanakan setelah<br />
adegan Gara-gara sampai pada perang buto begal. Suasna Pathet<br />
Sanga ini berlangsung sampai kurang lebih pukul 3 dini hari. Setelah<br />
itu menggunakan Pathet Serang sampai akhir pergelaran pakeliran,<br />
yakni adegan perang penghabisan (brubuh). Penggunaan suasana<br />
Pathet Serang kemudian di sambung dengan gending penutup dalam<br />
adegan tancep kayon, sebagai pertanda bahwa penyajian pakeliran<br />
semalam suntuk selesai.<br />
8.2.2. Irama<br />
Irama adalah cepat lambatnya perjalanan suatu sabetan<br />
balungan gending. Dalam tata iringan pakeliran Jawatimuran irama<br />
merupakan salah satu unsur musikal penting yang menentukan dinamika<br />
serta karakter.<br />
Para seniman pengrawit <strong>pedalangan</strong> Jawatimuran membagi<br />
irama dalam sajian karawitan menjadi tiga bagian yakni: irama ce-