pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
BAB IX<br />
NASKAH<br />
329<br />
9.1. Pakeliran Padat<br />
Di era globalisasi seperti dewasa ini, dalang dituntut memiliki<br />
kreativitas tinggi. Modernisasi di bidang teknologi dan komunikasi<br />
membawa dampak yang cukup besar terhadap kehidupan seni pertunjukan<br />
wayang kulit baik dampak positif maupun negatif. Daya tarik<br />
pertunjukan wayang kulit menjadi pertaruhan bagi seniman dalang<br />
terhadap masyarakat, umumnya generasi muda yang telah terpikat<br />
dan telah dimanjakan oleh modernisasi teknologi informasi maupun<br />
komunikasi. Kreatifitas dan Inovasi dalam pertunjukan sangat dibutuhkan<br />
untuk membuat wayang tetap bertahan ditengah derasnya<br />
arus perubahan di berbagai bidang kehidupan.<br />
Pakeliran padat adalah salah satu jawaban atas tantangan<br />
perubahan jaman tersebut, yang merupakan suatu bentuk kerja kreatif<br />
inovatif dalam bidang garap pertunjukan wayang kulit. Muncul<br />
pertama kali pada tahun 1973 di Sekolah Tinggi Seni Indonesia<br />
(STSI) Surakarta (sekarang ISI Surakarta) dan semakin mendapatkan<br />
tempat di masyarakat serta mencapai bentuk kemapanannya 3<br />
(tiga) tahun kemudian yaitu 1976.<br />
Dimaksud padat dalam hal ini bukan saja memadatkan, memampatkan<br />
atau meringkas durasi pertunjukan yang semula semalam<br />
suntuk menjadi 1 (satu) jam, 2 (dua) jam atau paling lama 4 (empat)<br />
jam saja, namun merupakan suatu tindakan dan proses kreatif<br />
yang meliputi semua unsur yang tercakup dalam pertunjukan wayang<br />
kulit. Unsur-unsur yang tercakup dalam garap tersebut antara<br />
lain garap cerita atau lakon, garap antawacana yang meliputi janturan,<br />
pocapan, dan catur, garap vokal sulukan (sendhon, ada-ada, Pathetan,<br />
kombangan), garap sabet, dan ataupun garap iringan.<br />
Pakeliran padat biasanya digelar dalam forum-forum yang<br />
bersifat khusus seperti misalnya forum ujian, festival, lomba ataupun<br />
forum-forum lain yang bersifat apresiatif. Memang belum lazim digelar<br />
dalam forum umum salah satunya mengingat durasi penyajiannya<br />
yang pendek, namun dewasa ini bayak dalang-dalang kreatif yang<br />
mengadopsi pola-pola garap yang terdapat dalam pakeliran padat<br />
dan kemudian menyajikannya dalam pertunjukan yang utuh atau<br />
pertunjukan semalam suntuk.<br />
Meskipun pakeliran padat lebih bersifat temporal namun<br />
penggaparannya masih berpijak dan mengembangkan dari pola-pola<br />
baku yang sudah ada dengan tetap mengutamakan nilai-nilai estetis<br />
serta artistik sebagai bentuk kesenian hayatan.