279 nan ke kiri (gebes), tempelan kedua telapak tangan di depan paha (pesutan ngarep), melangkahkan kaki sambil dihentakan sekai (gejug), menekuk tangan depan ke belakang posisi telapak tangan tepat diikat pinggang (tekukan), membuang selendang (seblak sampur), goyang pinggul (egolan), merendahkan badan (mendhak), menekuk tangan ke belakang dan di rentangkan sejajar bahu (ceklekan), berlenggang (pelan lembehan lamba), berlenggang cepat (lembehan rangkep), melangkah pelan dan tegas keluar (laku lamba gagah metu), kembali ke jagadan, menoleh, mendhak, sembahan, tanceb. 6.7 Ragam Gerak Wayang Perang Jawatimuran Dalam dunia pakeliran, solah dan atau sabet wayang sangat erat hubungannya dengan karakter musik iringannya, contoh adalah <strong>pedalangan</strong> gaya Jawatimuran. Musik pengiring atau karawitan iringannya sangat dinamis, sehingga mempengaruhi gerak wayang, baik wayang solah atau wayang perang. Pedalangan Jawatimuran mengenal dua macam jenis perang, yaitu perang Gagahan (Dugangngan) dan perang Alusan (Kupu Tarung). 6.7.1 Perang Gagahan Perang Gagahan atau perang Dugangngan adalah perang yang dilakukan oleh para satriya dengan karakter tokoh gagah, contoh Gathotkaca melawan Kartamarma dan lain-lainnya. Ragam gerak wayang perang Gagahan adalah sebagai berikut acak pinggang (walangkerik), menggelangkan kepala ke kanan ke kiri (gebes), menendang (ndugang), jatuh terlentang (tiba mlumah), merangkul lawan (rangkulan), saling menyikut (sikutan), menerobos lawan dan melompat (berobosan lumpatan), menabrak (nubruk), menghindar (endha), bersimpangan sekali (jeblos separo), menendang tidak kena (ndugang luput), memegang (nyandak, candhakan), tendangan (sadukan), saling membanting (bantingan), saling melempar lawan (Sawatan). 6.7.2 Perang Alusan (Kupu Tarung) Perang Alusan atau perang Kupu Tarung adalah perang yang dilakukan oleh para satriya dengan karekter tokoh halus, contoh Abimanyu melawan Aswatama, Wisanggeni melawan Kartamarma, Harjuna melawan Raksasa, dan lain-lainnya. Ragam gerak wayang perang Alusan adalah sebagai berikut, menyerang lawan (nubruk), menghindar (endha), berjalan sambil bergaya (mlaku mbeksa), menubruk, lawan menoleh (Jeblos, mungsuh noleh), desakam (sesegan), mundur terbanting (mundur kebanting), merangkul dari depan (ngrangkul ngarep), terdorong dan ketendang (kipatan lan kadugang), merangkul lawan dari belakang (ngrangkul mburi), terdorong jatuh terlentang (kipatan klemahan), menerobos lawan terus
280 melompat (berobosan lumpatan), menerobos, lawan menghindar (tubruk, mungsuh endha), menendang (ndugang), menendang menyamping (kewal), memburu lawan (uberan), menubruk, lawan menoleh (jeblos mungsuh noleh), Cekel mrusut (dipegang terlepas), merangkul lawan (ngrangkul mungsuh), menyikut (sikutan), pegang kepala lawan serta di tinju (candhakan jotosan), pegang kepala dan diangkat (candhak angkat), di banting ke tanah (jentusan lemah), dilemparkan (sawatan). 6.7.3 Ragam Gerak Samberan (Abur-aburan). Ragam abur-aburan dilakukan oleh tokoh-tokoh yang bisa terbang, contoh Gathotkaca. Pada saat perang, untuk mengalahkan lawan maka dapat dilakukan dengan serangan dari udara (samberan). Adapaun ragam gerak abur-aburan adalah sebagai berikut melayang-layang, meluncur, terbang, menyambar, menelabung, membawa terbang (nggondhol), menghimpit dengan kedua tangan posisi leher lawan di bawah ketiak (mithing Nenggala Candrasa
- Page 2 and 3: Supriyono, dkk PEDALANGAN JILID 2 S
- Page 4: KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panj
- Page 7 and 8: iv masalahan. Karena sifatnya yang
- Page 9 and 10: vi 2.3.2.7 Wayang Kidang Kencana ..
- Page 11 and 12: viii BAB IV SILSILAH TOKOH WAYANG .
- Page 13 and 14: x 7.1.2.1 Kotak ...................
- Page 15 and 16: GLOSARI Abdi dalem : Pegawai kraton
- Page 17 and 18: Lanyap : Posisi dan bentuk wajah ya
- Page 19: ABSTRAK xvii Pedalangan merupakan s
- Page 22 and 23: 269 bagian yaitu bagian atas dan ba
- Page 24 and 25: 271 estetika pakeliran. Adapun pedo
- Page 26 and 27: 273 untuk jenis-jenis wayang peramp
- Page 28 and 29: 275 jrugan), menyentil telinga lawa
- Page 30 and 31: Gambar 4.19 Berbagai bentuk gununga
- Page 34 and 35: Keris Keris Keris Pulanggeni Keris
- Page 36 and 37: Panah Sarotama Panah Pasopati Panah
- Page 38 and 39: 285 Dari sudut pandang lahiriah war
- Page 40 and 41: tanceban kiri tanceban kanan 60 0 d
- Page 42 and 43: 289 keprak, dan tempat cempala dipu
- Page 44 and 45: 291 - Memberi tuntuan pada jalannya
- Page 46 and 47: 293 beri penguat agar tidak kendor
- Page 48 and 49: 300 sebelum shalat subuh. Dalam wak
- Page 50 and 51: 302 Titilaras atau titinada adalah
- Page 52 and 53: 304 Cepat lambatnya perjalanan dan
- Page 54 and 55: 306 ricikan gamelan, bonang termasu
- Page 56 and 57: 308 8.3.7. Saron Saron merupakan ba
- Page 58 and 59: 310 8.3.10. Kempul dan Gong Gong me
- Page 60 and 61: 312 dahului oleh Pathetan dan atau
- Page 62 and 63: 314 Penyajian pelungan di bawakan d
- Page 64 and 65: 316 Dalam adegan undur-undur minta
- Page 66 and 67: 318 wan simbol wayang berperilaku b
- Page 68 and 69: 320 8.5.2.2. Gadhingan Abur-aburan
- Page 70 and 71: 322 8.6. Bendhengan dan Sulukan ata
- Page 72 and 73: 324 . . . . . . 2 16 5 6 1 56 2165
- Page 74 and 75: 326 5 5 6 13 23 53 16 52 12 -2 12 -
- Page 76 and 77: 328 Swk. . . . Sr 1 2 2 5 3 5 2 1 6
- Page 78 and 79: 330 9.2. Pakeliran Semalam Suntuk D
- Page 80 and 81: 332 Perang Gagal adalah adegan pert
- Page 82 and 83:
334 9.4. Naskah Pertunjukan Wayang
- Page 84 and 85:
336 5 5 5 5 53 3 3 3 2 2 2 21 1 (kp
- Page 86 and 87:
338 Datan kantun sowaning para wady
- Page 88 and 89:
340 ti kula sang prabu Sumalidewa,
- Page 90 and 91:
342 malidewa nggennya enggal mbabar
- Page 92 and 93:
344 kang gedhe. Ing ngarep wis dak
- Page 94 and 95:
346 ngan punika satunggalipun nalen
- Page 96 and 97:
348 kula. Kula saget nampi lamaran
- Page 98 and 99:
350 abdi kala wau kados-kados datan
- Page 100 and 101:
352 . . . . . . . 2 2 2 2 6 12 1 5
- Page 102 and 103:
354 nyuwun pamit saha nyuwun tambah
- Page 104 and 105:
356 118. Mujeni : Nanging ndara kul
- Page 106 and 107:
358 marep manengen, asta walang ker
- Page 108 and 109:
360 bumi, surak wadya bala Purwacar
- Page 110 and 111:
362 166. Mujeni : Sampun kula atura
- Page 112 and 113:
364 Gangsa mungel Ayak Kempul Kerep
- Page 114 and 115:
366 200. Mangkupraja : Mangga raden
- Page 116 and 117:
368 Gangsa mungel Ayak Kkempul Kere
- Page 118 and 119:
370 221. Bagong : Lha iya. . . ya m
- Page 120 and 121:
372 Yen ndara niki pun…. Mboten w
- Page 122 and 123:
374 261. Berjanggapati : Wa Semar,
- Page 124 and 125:
376 Ginem. 295. Berjanggapati : Aku
- Page 126 and 127:
378 328. Berjanggapati : Semar, ora
- Page 128 and 129:
380 343. Berjanggapati : Ibarat lar
- Page 130 and 131:
382 Ginem. 362. Kuswanalendra : O..
- Page 132 and 133:
384 sulaaa… 389. Kuswanalendra :
- Page 134 and 135:
386 6 6 6 6 6 3 53 3 Taranggana man
- Page 136 and 137:
388 431. Kuswanalendra : Sing ngati
- Page 138 and 139:
390 1 2 3 3 3 3 1 21 1 Mangli-wer-a
- Page 140 and 141:
392 465. Sumaliwati : Ya bener, nan
- Page 142 and 143:
394 483. Sumalidewa : Ya wis dak ta
- Page 144 and 145:
396 ngiwa, Sumalidewa kaentas manen
- Page 146 and 147:
398 pinggir. Ringgit begawan Kumbak
- Page 148 and 149:
400 dhing Begawan Wangsatanu, yaiku
- Page 150 and 151:
402 la jamane Nagara Rogastina garw
- Page 152 and 153:
404 557. Brama : Menawi mekaten ing
- Page 154 and 155:
406 577. Brama : Lha dalah…., uca
- Page 156 and 157:
408 605. Basuki : Wisnu…, tak jam
- Page 158 and 159:
410 Gangsa mungel Ayak Kempul Kerep
- Page 160 and 161:
412 king kiwa sinaretan katutup kay
- Page 162 and 163:
414 gulune, kagigit pedhoting gurun
- Page 164 and 165:
416 674. Kalakirna : Lek koen menan
- Page 167 and 168:
418 PENUTUP Wayang telah merupakan
- Page 169 and 170:
A2 Pengetahuan Karawitan Jawa Timur
- Page 171 and 172:
B2 Gambar 1.28 Makutha (Mahkota) Ga
- Page 173 and 174:
B4 Gambar 4.23 Keprak dan Cantholan
- Page 175:
C2 Sulocana Suwarcas Trigarba Udada