pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
290<br />
Gambar 4.23 Keprak dan Cantholan Keprak<br />
Posisi atau tempat keprak adalah di bibir kotak wayang bagian<br />
depan pada sisi kanan di anakan kothak (bagian kotak wayang<br />
paling depan). Sebagai pangait keprak pada kotak wayang di sebut<br />
cantholan keprak (untuk mengaitkan keprak pada kotak wayang).<br />
Jumlah keprak yang dipakai untuk pertunjukan wayang khususnya<br />
wayang Purwa versi Jawa Timuran adalah 2 hingga 3 keprak.<br />
Namun karena mengikuti perkembangan zaman, maka hingga<br />
saat ini menggunakan lebih dari 3 keprak, seperti pertunjukkan wayang<br />
gaya Surakarta.<br />
Bunyi keprak timbul akibat tekanan si dalang dengan menggunakan<br />
telapa kaki kanan bagian ujung atau dapat dilakukan dengan<br />
menggunakan ibu jari kaki kanan. Adapun jenis bunyi keprak<br />
tersebut di bagi menjadi dua, yaitu:<br />
a. Keprak-an tetegan / totogan (ditekan dengan keras)<br />
Keprak-an tetegan, dilakukan untuk memberi aksen<br />
atau tekanan pada gerakan-gerakan wayang yang di<br />
anggap mantap, biasanya pada:<br />
- Wayang berjalan atau berlari entas-entasan dan<br />
neneka (memasukan dan mengeluarkan wayang)<br />
- Wayang Kiprah.<br />
- Wayang Perang.<br />
- Wayang Solah<br />
b. Si-siran.<br />
Keprak-an Si-siran, dibunyikan terus menerus sesuai<br />
dengan jalannya musik iringan, di lakukan di sela-sela<br />
keprak-an tetegan. Keprak-an Si-siran dilakukan untuk:<br />
- Mengisi di sela-sela keprak-an tetegan.