pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
pedalangan jilid 2
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
330<br />
9.2. Pakeliran Semalam Suntuk<br />
Disebut semalam suntuk karena menunjuk pada durasi penyajiannya<br />
yang dimulai dari sore atau malam hari dan berakhir pada<br />
pagi hari berikutnya selama ± 7 s/d 9 jam. Sedangkan bentuk penyajiannya<br />
tetap mengacu pada atauran-aturan atau kebiasaan-kebiasaan<br />
baku yang berlaku secara umum. Misalnya antara lain dalam semalam<br />
suntuk tersebut pertunjukannya terikat dengan tata urutan<br />
Pathet Nem, Sanga, Manyura (Gaya Surakarta) atau Pathet Sepuluh,<br />
Wolu, Sanga dan Serang (Gaya Jawatimuran). Pembagian Pathet<br />
tersebut disesuaikan dengan waktu sebagai berikut :<br />
Gaya Surakarta<br />
Pathet<br />
Nem<br />
Pathet<br />
Sanga<br />
Pathet<br />
Manyura<br />
Jam : 21.00-24.00<br />
Gaya Jawatimuran<br />
Pathet<br />
Sepuluh dan<br />
Pathet Wolu<br />
Jam : 24.00-04.00 Pathet Sanga<br />
Jam : 04.00-06.00 Pathet Serang<br />
Jam : 21.00-02.00<br />
Jam : 02.00-04.00<br />
Jam : 04.00-06.00<br />
9.3. Skenario<br />
Skenario dalam Seni Pedalangan lazim disebut dengan Balungan<br />
Lakon, merupakan ringkasan cerita yang disusun berurutan<br />
mulai awal sampai akhir pertunjukan berisi adegan-adegan, tokoh-tokoh<br />
yang berperan dalam tiap-tiap adegan serta topik tiap-tiap adegan<br />
(wosing gati).<br />
Tiap-tiap gaya <strong>pedalangan</strong> tentunya memiliki tata aturan<br />
yang berbeda dalam penyusunan skenario, salah satu contoh pada<br />
<strong>pedalangan</strong> Gaya Surakarta dalam pertunjukannya terbagi dalam 3<br />
(tiga) Pathet yaitu, Pathet Nem, Pathet Sanga, dan Pathet Manyura.<br />
Sedangkan pada <strong>pedalangan</strong> gaya Jawatimuran mulai awal sampai<br />
akhir pertunjukan terbagi dalam 4 (empat) Pathet, yaitu Pathet Sepuluh,<br />
Pathet Wolu, Pathet Sanga dan terakhir Pathet Serang. Tiap-tiap<br />
Pathet dalam <strong>pedalangan</strong> gaya Surakarta dibagi menjadi beberapa<br />
adegan, misalnya dalam Pathet Nem terdapat jejer pertama, Babak<br />
Unjal, Gapuran, Kedatonan, Pasowanan Jawi, Jaranan/kapalan, Pe