11.07.2015 Views

Ulangan - Free Bible Commentary

Ulangan - Free Bible Commentary

Ulangan - Free Bible Commentary

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

4. Beberapa contoh lain dari konsep nubuatan PL yang diperluas adalah:a. keturunan Abraham sekarang adalah orang yang disunat secara rohani (lih. Rom 2:28-29)b. umat perjanjian sekarang mencakup bangsa-bangsa lain (lih. Hos 1:10; 2:23, dikutip dalam Rom9:24-26; juga Im 26:12; Kel 29:45, dikutip dalam II Kor 6:16-18 dan Kel 19:5; Ul 14:2, dikutipdalam Titus 2:14)c. Bait Allah sekarang adalah Yesus (lih. Mat 26:61; 27:40, Yoh 2:19-21) dan melalui Dia gereja lokal(lih. I Kor 3:16) atau orang percaya (lih. I Kor 6:19).d. bahkan Israel dan frasa karakteristik deskriptif PLnya sekarang merujuk kepada seluruh umat Allah(yaitu, "Israel," lih Rom 9:6; Gal 6:16, yaitu, "kerajaan imam," lih I Pet 2:5, 9-10; Wah 1:6)Model kenabian telah digenapi, diperluas, dan sekarang lebih inklusif. Yesus dan para penulis Apostolik tidakmenyajikan akhir-zaman dalam cara yang sama seperti para nabi PL (lih. Martin Wyngaarden, Masa Depan dariKerajaan di dalam Nubuatan dan Pemenuhannya). Para Penafsir modern yang mencoba untuk membuat modelPL harafiah atau normatif memutarbalikkan Wahyu menjadi sebuah buku yang sangat Yahudi dan memaksakanmakna ke dalam frasa-fra Yesus dan Paulus yang dikabutkan dan rancu! Para penulis PB tidak meniadakan paranabi PL, tetapi menunjukkan implikasi universal akhir mereka. Tidak ada sistemlogis, terorganisir untukeskatologi Yesus atau Paulus. Tujuan mereka terutama adalah penebusan atau pastoral.Namun demikian, bahkan dalam PB ada ketegangan. Tidak ada sistematisasi yang jelas tentang peristiwaeskatologis. Dalam banyak hal Wahyu secara mengejutkan menggunakan singgungan PL dalam menggambarkanakhirnya dan bukan ajaran Yesus (lih. Mat 24; Mar 13)! Ini mengikuti genre sastra yang diprakarsai olehYehezkiel, Daniel, dan Zakharia, tetapi dikembangkan selama periode intertestamental (sastra apokaliptikYahudi). Ini mungkin merupakan cara Yohanes menghubungkan Perjanjian Lama dan Baru. Ini menunjukkanpola kuno pemberontakan manusia dan komitmen Tuhan untuk penebusan! Tapi harus dicatat bahwa meskipunWahyu menggunakan bahasa, orang, dan peristiwa PL, itu menafsirkan kembali mereka dalam terang Roma abadpertama (lih. Wah 1:7).KETEGANGAN KEDUA (monoteisme vs suatu umat pilihan)Penekanan Alkitab adalah pada satu pribadi, rohani, pencipta-penebus, Allah (lih. Kel 8:10; Yes 44:24; 45:5-7,14,18,21-22; 46:9; Yer 10:6-7). Keunikan PL di zamannya sendiri adalah monoteismenya. Semua bangsa disekitarnya adalah polities. Keesaan Tuhan adalah inti dari wahyu PL (lih. Ul 6:4). Ciptaan adalah suatu panggunguntuk tujuan persekutuan antara Allah dan manusia, diciptakan dalam gambar dan rupa-Nya (lih. Kej1:26-27).Namun demikian, manusia memberontak, berdosa melawan kasih, kepemimpinan, dan tujuan Allah (lih. Kej 3).Kasih dan tujuan Allah begitu kuat dan yakin hingga Ia berjanji menebus manusia yang jatuh (lih. Kej 3:15)!Ketegangan muncul ketika Tuhan memilih untuk menggunakan satu orang, satu keluarga, satu bangsa untukmencapai seluruh umat manusia. Pemilihan Allah atas Abraham dan Yahudi sebagai kerajaan imam (lih. Kel.19:4-6) menyebabkan kebanggaan, bukan pelayanan, pengecualian bukannya pencakupan. Panggilan Allahkepada Abraham melibatkan berkat secara sengaja bagi seluruh umat manusia (lih. Kej 12:3). Harus diingat danditekankan bahwa pemilihan PL adalah untuk pelayanan, bukan keselamatan. Seluruh Israel tidak pernah benardengan Allah, tidak pernah diselamatkan selamanya hanya didasarkan pada hak kesulungan itu (lih. Yoh 8:31-59;Mat 3:9), tetapi oleh iman dan ketaatan pribadi (lih. Kej 15:6, dikutip dalam Rom 4). Israel kehilangan misinya(gereja sekarang menjadi kerajaan imam, lih 1:6; II Pet.2:5,9), mengubah mandat menjadi hak istimewa,pelayanan menjadi status khusus! Allah memilih seseorang untuk memilih semua!KETEGANGAN KETIGA (perjanjian bersyarat vs perjanjian bersyarat)Ada ketegangan teologis atau paradoks antara perjanjian bersyarat dan tanpa syarat. Tensu saja benar bahwatujuan / rencana penebusan Allah tidak bersyarat (lih. Kej 15:12-21). Namun, respon manusia yang dimandatkanselalu bersyarat!Pola "Jika… maka" ini muncul baik di PL dan PB. Tuhan adalah setia; manusia tidak setia. Ketegangan initelah menyebabkan banyak kebingungan. Para penafsir cenderung untuk berfokus hanya pada satu "tandukdilema," kesetiaan Allah atau usaha manusia, kedaulatan Tuhan atau kehendak bebas manusia. Keduanyaalkitabiah dan diperlukan.Hal ini berkaitan dengan eskatologi, dengan janji-janji Allah kepada Israel PL. Jika Tuhan menjanjikannya,aka itu sudah cukup! Tuhan terikat dengan janji-janji-Nya; reputasi-Nya terlibat (lih. Yeh 36:22-38). Perjanjiantanpa syarat dan bersyarat bertemu di dalam Kristus (lih. Yes 53 ), Bukan Israel! Kesetiaan utama Tuhan terletakpada penebusan dari semua yang akan bertobat dan percaya, bukan pada siapa ayahmu / ibumu! Kristus, bukanIsrael, adalah kunci untuk semua perjanjian dan janji-janji Allah. Jika ada tanda kurung teologis dalam Alkitab, itubukan Gereja, tetapi Israel (lih. Kis 7 dan Gal 3).70

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!