12.04.2013 Views

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

delapan elektron di kulit terluarnya. Konfigurasi ini sangat mantap.<br />

Oleh karena itu mereka tidak membentuk ikatan dengan sesama atom<br />

atau dengan kata lain atom-atom ini merupakan atom bebas. Dalam<br />

membentuk padatan (membeku) atom-atom gas mulia tersusun dalam<br />

susunan yang rapat.<br />

Selain gas mulia, atom metal juga membentuk susunan rapat dalam<br />

padatan. Hal ini disebabkan karena ikatan metal merupakan ikatan tak<br />

berarah sehingga terjadinya susunan yang rapat sangat dimungkinkan.<br />

Tiga sel satuan yang paling banyak dijumpai pada metal dan gas mulia<br />

dalam keadaan beku adalah FCC, HCP, dan BCC yang diperlihatkan<br />

pada Gb.7.2.<br />

110<br />

FCC BCC HCP<br />

Gb.7.2. Sel unit FCC, BCC, dan HCP.<br />

Unsur grup VII. Atom Cl ([Ne] 3s 2 3p 5 ), Br ([Ar] 4s 2 4p 5 ), J ([Kr]<br />

4d 10 5s 2 5p 5 ), memuat 7 elektron di kulit terluarnya (tingkat energi<br />

terluar). Oleh karena itu pada umumnya mereka berikatan dengan<br />

hanya 1 atom dari elemen yang sama membentuk molekul diatomik<br />

(Cl2, Br2, J2); dengan ikatan ini masing-masing atom akan memiliki<br />

konfigurasi gas mulia, yaitu delapan elektron di kulit terluar. Molekulmolekul<br />

diatomik tersebut berikatan satu dengan yang lain melalui<br />

ikatan sekunder yang lemah, membentuk kristal. Karena ikatan antar<br />

molekul yang lemah ini maka titik-leleh mereka rendah.<br />

Unsur grup VI. Atom S ([Ne] 3s 2 3p 4 ), Se ([Ar] 3d 10 4s 2 4p 4 ), Te<br />

([Kr] 4d 10 5s 2 5p 4 ), memiliki 6 elektron di kulit terluarnya. Setiap<br />

atom akan mengikat dua atom lain untuk memenuhi konfigurasi gas<br />

mulia dengan delapan elektron di kulit terluar masing-masing atom.<br />

Ikatan semacam ini dapat dipenuhi dengan membentuk molekul rantai<br />

spiral atau cincin di mana setiap atom berikatan dengan dua atom<br />

yang lain dengan sudut ikatan tertentu. Molekul rantai spiral atau<br />

cincin ini berikatan satu sama lain dengan ikatan sekunder yang lemah<br />

membentuk kristal. Contoh ikatan telurium yang membentuk spiral<br />

Sudaryatno S & Ning Utari, Sifat-Sifat Material (1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!