12.04.2013 Views

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Heisenberg: Prinsip Ketidak-Pastian. Werner Karl Heisenberg (1907<br />

- ), fisikawan Jerman, memformulasikan mekanika kuantum secara<br />

independen dari Erwin Schrödinger. Pada 1927 ia mengemukakan<br />

prinsip ketidak-pastian yang berimplikasi bahwa makin akurat kita<br />

mengengetahui momentum suatu partikael, makin tidak akurat kita<br />

mengetahui posisinya.<br />

Dirac: Pengembangan Lebih Lanjut Mekanika Kuantum. Paul<br />

Adrien Maurice Dirac (1902 - ), fisikawan Inggris, mengembangkan<br />

lebih lanjut teori mekanika kuantum yang dikemukakan oleh<br />

Schrödinger dan Heisenberg. Pada 1928 ia mengemukakan teori baru<br />

tentang elektron, yang menggabungkan relativitas dan mekanika<br />

kuantum. Teori baru ini dapat menjelaskan sifat elektron yang disebut<br />

“spin elektron”, yang tidak dapat dijelaskan oleh mekanika kantum<br />

non-relativitas yang telah dikemukakan sebelumnya oleh Schrödinger.<br />

Teori Dirac tidak hanya menjelaskan tentang “spin elektron”, tetapi<br />

juga meramalkan adanya anti-elektron atau positron, yang kemudian<br />

diamati secara eksperimental oleh C.D. Anderson pada 1932.<br />

1.2.6. Partikel-Partikel Sub Atom Yang Lain<br />

Untuk melengkapi riwayat atom, kita melihat secara selintas<br />

penemuan partikel-partikel sub-atom selanjutnya. Pada 1932 James<br />

Chadwick, seorang fisikawan Inggris, menemukan partikel sub-atom<br />

yang tidak bermuatan listrik dan dinamakannya neutron. Neutron dan<br />

proton mempunyai massa hampir sama dan massa masing-masing<br />

adalah sekitar 1800 kali massa elektron. Dengan penemuan ini maka<br />

inti atom digambarkan sebagai terbangun dari proton dan neutron. Inti<br />

atom mengandung hampir seluruh massa atom karena massa elektron<br />

jauh lebih kecil dari massa proton maupun massa neutorn. Partikel<br />

sub-atom yang lain ditemukan oleh C.D. Anderson, fisikawan<br />

Amerika, pada 1932. Partikel ini seperti elektron akan tetapi<br />

bermuatan positif dan disebut positron. Pada tahun-tahun<br />

empatpuluhan dan lima puluhan ditemukan berbagai partikel yang<br />

mempunyai massa antara massa proton dan elektron. Partikel-partikel<br />

ini disebut messon yang dipercaya bertindak sebagai perekat inti<br />

atom.<br />

20<br />

Sudaryatno S & Ning Utari, Sifat-Sifat Material (1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!