12.04.2013 Views

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

merupakan campuran padatan δ dan γ sebelum akhirnya<br />

menjadi padatan satu fasa γ. Dengan terus menurunnya<br />

temperatur, padatan α mulai terbentuk pada 910 o C sehingga<br />

padatan besi merupakan campuran padatan γ dan α, sebelum<br />

pada akhirnya terbentuk besi padat α; pada temperatur di<br />

bawah 910 o C kita mendapatkan besi padat α dengan bentuk<br />

kristal BCC.<br />

Kurva pedinginan Gb.13.3.a di atas, jika kita lihat dari arah kanan ke<br />

sumbu T maka garis isothermal horisontal akan terlihat sebagai titik.<br />

Garis isothermal campuran cair+δ pada 1539 o C menjadi titik<br />

temperatur 1539 o C cair+δ; garis isothermal δ+γ menjadi titik δ+γ;<br />

garis isothermal γ+α menjadi titik γ+α; kita mendapatkan Gb.13.3.b<br />

yang tidak lain adalah diagram keseimbangan fasa yang ditampilkan<br />

dengan lebih sederhana, dengan hanya menggunakan T sebagai<br />

peubah.<br />

Karena pengolahan besi pada umumnya dilakukan pada tekanan<br />

atmosfer, baik pada pengolahan sebagai padatan maupun cairan, maka<br />

perubahan tekanan tidak memberikan pengaruh yang cukup nyata<br />

pada jalannya proses sehingga tekanan dapat dianggap konstan. Oleh<br />

karena itu diagram keseimbangan fasa biasa di buat hanya dengan satu<br />

peubah saja yaitu temperatur, seperti terlihat pada Gb.13.3.b. Apabila<br />

temperatur besi cair diturunkan, struktur kristal padatan yang<br />

terbentuk pada 1539 o C adalah BCC; pada 1400 o C berubah dari BCC<br />

ke FCC, dan pada 910 o C, berubah lagi dari FCC ke BCC. Di bawah<br />

910 o C besi berupa padatan satu fasa dengan bentuk kristal BCC.<br />

Energi Bebas. Sebagaimana telah kita pelajari, energi bebas mencapai<br />

minimum jika keseimbangan tercapai. Energi bebas ini dapat dihitung<br />

melalui relasi (12.21)<br />

G = H − TS<br />

Sementara itu entahalpi H, sebagaimana didefinisikan pada (12.3),<br />

adalah<br />

H ≡ E +<br />

Karena pemrosesan padatan biasa dilakukan pada tekanan atmosfer<br />

yang relatif konstan, sedangkan perubahan volume juga tidak<br />

signifikan, maka dalam hal demikian ini E ≈ H .<br />

PV<br />

217

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!