12.04.2013 Views

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Atom metal memiliki elektron valensi yang tidak begitu kuat terikat<br />

pada intinya. Oleh karena itu jarak rata-rata elektron valensi terhadap<br />

inti atom metal (yang belum terikat dengan atom lain) bisa lebih besar<br />

dari jarak antar atom pada padatan metal. Hal ini berarti bahwa dalam<br />

padatan, elektron valensi selalu lebih dekat dengan salah satu inti<br />

atom lain dibandingkan dengan jarak antara elektron valensi dengan<br />

inti atom induknya dalam keadaan belum berikatan. Hal ini<br />

menyebabkan energi potensial dalam padatan menurun. Selain dari<br />

itu, energi kinetik elektron valensi juga menurun dalam padatan<br />

karena fungsi Ψ * Ψ lebih menyebar dalam ruang. Penurunan energi,<br />

baik energi potensial maupun energi kinetik, inilah yang<br />

menyebabkan terbentuknya ikatan metal. Karena setiap elektron<br />

valensi tidak terikat (tidak terkait) hanya antara dua inti atom (tidak<br />

seperti pada ikatan kovalen) maka ikatan metal merupakan ikatan tak<br />

berarah, dan elektron valensi bebas bergerak dalam padatan. Elektron<br />

pada padatan metal sering digambarkan sebagai “gas elektron” yang<br />

mempertahankan ion-ion positif tetap terkumpul.<br />

Secara umum, makin sedikit elektron valensi yang dimiliki oleh satu<br />

atom dan makin longgar tarikan dari intinya, akan semakin mudah<br />

terjadi ikatan metal. Material dengan ikatan metal seperti tembaga,<br />

perak dan emas, memiliki konduktivitas listrik dan konduktivitas<br />

panas yang tinggi karena elektron valensi yang sangat mudah<br />

bergerak. Metal-metal ini tak tembus pandang karena “elektronbebas”<br />

ini menyerap energi photon. Mereka juga memiliki<br />

reflektivitas tinggi karena “elektron-bebas” melepaskan kembali<br />

energi yang diserapnya pada waktu mereka kembali pada tingkat<br />

energi yang lebih rendah.<br />

Makin banyak elektron valensi yang dimiliki atom dan makin erat<br />

terikat pada inti atom, ikatan atom cenderung menuju ikatan kovalen<br />

walaupun ikatan metal masih terjadi. Metal-metal transisi (yaitu atomatom<br />

dengan orbital d yang tidak penuh terisi elektron seperti besi,<br />

nikel, tungten, dan titanium) memiliki karakter ikatan kovalen yang<br />

melibatkan hibridisasi elektron pada orbital yang lebih dalam.<br />

6.2.2. Ikatan-Ikatan Sekunder.<br />

Ikatan sekunder merupakan ikatan yang lemah dibandingkan dengan<br />

ikatan primer. Ikatan sekunder terbentuk oleh adanya gaya tarik<br />

elektrostatik antar dipole.<br />

89

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!