Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic
Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic
Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
tersebut memiliki spin yang berlawanan agar prinsip eksklusi Pauli<br />
dipenuhi.<br />
Energi total terendah dari dua atom H yang berikatan tersebut tercapai<br />
bila kedua elektron menempati orbital s dari kedua atom. Hal ini<br />
terjadi pada jarak tertentu, yang memberikan energi total minimum.<br />
Apabila kedua inti atom lebih mendekat lagi akan terjadi tolakmenolak<br />
antar intinya; dan jika saling menjauh energi total akan<br />
meningkat pula. Oleh karena itu ikatan ini stabil.<br />
Kombinasi Ikatan. Pada umumnya elektron valensi dari dua atom<br />
yang membentuk ikatan berada dalam orbital kedua atom. Oleh karena<br />
itu posisi elektron selalu berubah terhadap inti atomnya. Ketika kedua<br />
elektron berada di antara kedua atom dan menempati orbital s, ikatan<br />
kedua atom itu disebut kovalen. Namun sewaktu-waktu kedua<br />
elektron bisa berada lebih dekat ke salah satu inti atom dibandingkan<br />
dengan inti atom yang lain; pada saat demikian ini ikatan atom yang<br />
terjadi didominasi oleh gaya tarik antara ion positif dan ion negatif,<br />
yang disebut ikatan ion. Situasi seperti ini, yaitu ikatan atom<br />
merupakan kombinasi dari dua macam jenis ikatan, merupakan hal<br />
yang biasa terjadi. Ikatan kovalen murni dan ikatan ion murni<br />
merupakan dua keadaan ekstrem dari bentuk ikatan yang bisa terjadi<br />
antar atom.<br />
Apakah suatu molekul terbentuk karena ikatan kovalen atau ikatan<br />
ion, tergantung dari mekanisme mana yang akan membuat energi total<br />
lebih kecil. Pada umumnya, makin elektropositif metal dan makin<br />
elektronegatif nonmetal maka ikatan ion akan makin dominan.<br />
Sebagai contoh: LiF berikatan ion; MgO berikatan ion dengan sedikit<br />
karakter ikatan kovalen; SiO2 memiliki ikatan ion dan ikatan kovalen<br />
yang hampir berimbang.<br />
Ikatan Metal. Terbentuknya ikatan metal pada dasarnya mirip dengan<br />
ikatan kovalen yaitu menurunnya energi total pada waktu<br />
terbentuknya ikatan. Perbedaannya adalah bahwa ikatan metal terjadi<br />
pada sejumlah besar atom sedangkan ikatan kovalen hanya melibatkan<br />
sedikit atom bahkan hanya sepasang. Perbedaan yang lain adalah<br />
bahwa ikatan metal merupakan ikatan tak berarah sedangkan ikatan<br />
kovalen merupakan ikatan berarah. Kumpulan dari sejumlah besar<br />
atom yang membentuk ikatan ini menyebabkan terjadinya tumpangtindih<br />
tingkat-tingkat energi.<br />
88<br />
Sudaryatno S & Ning Utari, Sifat-Sifat Material (1)