12.04.2013 Views

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

Analisis Rangkaian Elektrik - Darpublic

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

T<br />

Gb.13.9. Diagram keseimbangan fasa biner (dua komponen).[2].<br />

Gb.13.9.a memperlihatkan perubahan fasa untuk tiga macam<br />

komposisi komponen yaitu x1, x2, dan x3. Jika larutan dua komponen<br />

dapat terjadi untuk sembarang komposisi, maka kita dapat<br />

menggambarkan keseimbangan fasa pada berbagai komposisi<br />

komponen, dan titik-titik temperatur di mana terjadi transformasi fasa<br />

akan membentuk kurva seperti terlihat pada Gb.13.9.b. Gambar ini<br />

adalah gambar skematis diagram keseimbangan fasa larutan padat dua<br />

komponen yaitu komponen A dan B yang dapat saling melarutkan<br />

secara sempurna (kita gunakan istilah “sempurna” untuk menyatakan<br />

larutan yang dapat terjadi pada sembarang komposisi). Contoh<br />

padatan yang bisa mencapai keadaan demikian adalah nikel (nomer<br />

atom 28) dan tembaga (nomer atom 29). Absis xB menunjukkan<br />

komposisi komponen B yang terlarut pada A.<br />

Kita lihat pada diagram keseimbangan fasa ini adanya tiga daerah,<br />

yaitu daerah fasa cair, daerah dua-fasa cair-padat, dan fasa padat.<br />

Daerah dua-fasa cair-padat ini dibatasi oleh dua kurva. Kurva pertama<br />

disebut liquidus, yang merupakan tempat kedudukan titik (temperatur)<br />

di mana terjadi keseimbangan antara fasa cair dan padat. Kurva ke-dua<br />

disebut solidus, yang merupakan tempat kedudukan titik (temperatur)<br />

di mana terjadi keseimbangan fasa padat dan cair. Karena liquidus dan<br />

solidus adalah kurva temperatur terhadap komposisi di mana terjadi<br />

keseimbangan fasa cair dan padat; garis horizontal yang kita tarik di<br />

daerah ini berujung pada perpotongannya dengan kedua kurva. Kedua<br />

titik potong menunjukkan komposisi kedua fasa pada temperatur yang<br />

sesuai dengan posisi garis horizontal tersebut.<br />

TA<br />

a) b)<br />

A x1 x2 x3 B<br />

xB<br />

a<br />

b<br />

c<br />

A xcf xca x0 xpf xpa B<br />

xB<br />

d<br />

TB<br />

219

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!