kimia-anorganik-taro-saito
yang panjang sebelum unsur flourin dapat diisolasi, dan F. F. H. Moisson akhirnya dapat mengisolasinya dengan elektrolisis KF dalam HF cair. Sampai kini flourin masih dihasilkan dengan reaksi ini. Khlorin, yang sangat penting dalam industri kimia anorganik, dihasilkan bersama dengan natrium hidroksida. Reaksi dasar untuk produksi khlorin adalah elektrolisis larutan NaCl dalam air dengan proses pertukaran ion. Dalam proses ini gas khlorin dihasilkan dalam sel di anoda dan Na + bergerak ke katoda bertemu dengan OH - membentuk NaOH. Latihan 4.5 Mengapa khlorin dapat dihasilkan dengan elektrolisis larutan NaCl dalam air? [Jawab] Walaupun potensial reduksi khlorin lebih tinggi (+1.36 V) dari oksigen (+1.23 V), potensial reduksi oksigen dapat dinaikkan (potensial lebih =overvoltage) bergantung pada pemilihan elektroda yang digunakan dalam proses elektrolisis. Bromin didapatkan dengan oksidasi Br - dengan gas khlorin dalam air garam. Mirip dengan itu, iodin dihasilkan dengan melewatkan gas khlorin melalui air garam yang mengandung ion I - . Karena gas alam yang didapatkan di Jepang ada bersama di bawah tanah dengan air garam yang mengandung I - , Jepang adalah negara utama penghasil iodin. Anomali fluorin. Fluorin molekular memiliki titik didih yang sangat rendah. Hal ini karena kesukaran polarisasinya akibat elektronnya ditarik dengan kuat ke inti atom fluorin. Karena keelektronegativan fluorin sangat besar (χ=3.98) dan elektron bergeser ke F, keasaman yang tinggi akan dihasilkan pada atom yang terikat pada F. Karena jari-jari ionik F - yang kecil, bilangan oksidasi yang tinggi distabilkan, dan oleh karena itu senyawa dengan bilangan oksidasi rendah seperti CuF tidak dikenal, tidak seperti senyawa seperti IF 7 dan PtF 6 . Pseudohalogen Karena ion sianida CN - , ion azida N 3- dan ion tiosianat, SCN - , dsb. membentuk senyawa yang mirip dengan yang dibentuk ion halida, ion-ion tersebut disebut dengan ion pseudohalida. Ion pseudohalida membentuk molekul pseudohalogen seperti sianogen (CN) 2 , hidrogen sianda HCN, natrium tiosianat NaSCN, dsb. Pengubahan kecil efek sterik dan elektronik yang tidak mungkin dilakukan hanya dengan ion halida membuat pseudohalogen sangat bermanfaat dalam kimia kompleks logam transisi. 95
Polihalogen. Selain molekul halogen biasa, molekul polihalogen dan halogen campuran seperti BrCl, IBr, ICl, ClF 3 , BrF 5 , IF 7 dsb juga ada. Anion dan kation polihalogen seperti I 3- , I 5- , I 3+ , dan I 5+ , juga dikenal. b Senyawa oksigen Walaupun dikenal banyak oksida biner halogen (terdiri hanya atas halogen dan oksigen), sebagian besar senyawa ini tidak stabil. Oksigen difluorida OF 2 merupakan senyawa oksida biner halogen yang paling stabil. Senyawa ini adalah bahan fluorinasi yang sangat kuat dan dapat menghasilkan plutonium heksafluorida PuF 6 dari logam plutonium. Sementara oksigen khlorida, Cl 2 O, digunakan untuk memutihkan pulp dan pemurnian air. Senyawa ini dihasilkan in situ dari ClO 3- , karena tidak stabil. Asam hipokhlorit, HClO, asam khlorit, HClO 2 , asam khlorat, HClO 3 , dan asam perkhlorat, HClO 4 adalah asam okso khlorin dan khususnya asam perkhlorat adalah bahan pengoksidasi kuat - sekaligus asam kuat. Walaupun asam dan ion analog dari halogen lain telah dikenal lama, BrO 4 - baru disintesis tahun 1968. Sekali telah disintesis ion ini tidak kurang stabil dibandingkan ClO 4 atau IO 4- , menyebabkan orang heran mengapa tidak disintesis orang sebelumnya. Walaupun ClO 4- sering digunakan untuk mengkristalkan kompleks logam transisi, bahan ini eksplosif dan harus ditangani dengan hati-hati. c Halida non logam Halida hampir semua non logam telah dikenal, termasuk fluorida bahkan dari gas mulia kripton, Kr, dan xenon, Xe. Walaupun fluorida menarik karena sifat uniknya sendiri, halida biasanya sangat penting sebagai reaktan untuk berbagai senyawa non logam dengan mengganti halogen dalam sintesis anorganik (Tabel 4.8). 96
- Page 54 and 55: Zn +2 (aq) + 2 e - → Zn(s) ∆G 0
- Page 56 and 57: molibdenum adalah reduktor dan beru
- Page 58 and 59: Oleh karena itu, mengurutkan kekuat
- Page 60 and 61: memberikan H + ke air, membentuk H
- Page 62 and 63: logam diklasifikasikan dalam urutan
- Page 64 and 65: 4 Kimia Unsur Non-Logam Ada sekitar
- Page 66 and 67: Litium hidrida, LiH, senyawa krista
- Page 68 and 69: yang menunjukkan sifat hantaran log
- Page 70 and 71: Teori baru diusulkan untuk menjelas
- Page 72 and 73: Tidak hanya diboran, boran yang leb
- Page 74 and 75: Fuleren adalah nama generik untuk a
- Page 76 and 77: Fosfor putih adalah molekul dengan
- Page 78 and 79: 4.3 Oksigen dan oksida a Oksigen Di
- Page 80 and 81: menggunakan reaksi katalitik sangat
- Page 82 and 83: Aluminosilikat Terdapat banyak mine
- Page 84 and 85: Tabel 4.4 Berbagai oksida khas unsu
- Page 86 and 87: Dengan oksidasi satu elektron, NO 2
- Page 88 and 89: Oksida dengan komposisi di antara f
- Page 90 and 91: semikonduktor, konduktor bahkan sup
- Page 92 and 93: Gambar 4.12 Struktur Cs 11 O 3 Oksi
- Page 94 and 95: Mangan dioksida, MnO 2 , cenderung
- Page 96 and 97: Gambar 4.15 Struktur spinel. Perovs
- Page 98 and 99: Gambar 4.17 Struktur Keggin. Anion
- Page 100 and 101: Gambar 4.18 Struktur S 5 2-, S 8 ,
- Page 102 and 103: (M = Pb, Sn, dan Cu; X = S, Se, dan
- Page 106 and 107: Tabel 4.8 Khlorida dan flourida kha
- Page 108 and 109: Tabel 4.9 Fluorida dan Khlorida kha
- Page 110 and 111: Paladium khlorida, PdCl 2 adalah pa
- Page 112 and 113: Cesium khlorida, CsCl. Padatan kris
- Page 114 and 115: xenon membentuk senyawa dengan vale
- Page 116 and 117: 5 Kimia Logam Golongan Utama Logam
- Page 118 and 119: ditangani dengan cukup mudah. Logam
- Page 120 and 121: digunakan sebagai sumber partikel
- Page 122 and 123: Senyawa organo-aluminum Senyawa-sen
- Page 124 and 125: an saat industri petrokimia memulai
- Page 126 and 127: Cr(III). Ion akua (ion dengan ligan
- Page 128 and 129: koordinasi 4 sampai 6 adalah yang p
- Page 130 and 131: Gambar 6.2 Pseudorotasi Berry. Komp
- Page 132 and 133: 6.2 Struktur electronik kompleks Di
- Page 134 and 135: Gambar 6.6 Pembelahan medan ligan d
- Page 136 and 137: Gambar 6.7 Perubahan energi orbital
- Page 138 and 139: di orbital yang lebih atas, sistemn
- Page 140 and 141: Gambar 6.10 Orbital molekul ikatan
- Page 142 and 143: Gambar 6.12 Perubahan energi akibat
- Page 144 and 145: Gambar 6.13 Spektrum absorpsi visib
- Page 146 and 147: magnet. Selain metoda ini, metoda y
- Page 148 and 149: pada atom besi. Walaupun berbagai m
- Page 150 and 151: menutupi tiga logam) berkoordinasi
- Page 152 and 153: Tabel 6.5 Haptisitas dan jumlah ele
yang panjang sebelum unsur flourin dapat diisolasi, dan F. F. H. Moisson akhirnya dapat<br />
mengisolasinya dengan elektrolisis KF dalam HF cair. Sampai kini flourin masih dihasilkan<br />
dengan reaksi ini.<br />
Khlorin, yang sangat penting dalam industri <strong>kimia</strong> <strong>anorganik</strong>, dihasilkan bersama dengan natrium<br />
hidroksida. Reaksi dasar untuk produksi khlorin adalah elektrolisis larutan NaCl dalam air dengan<br />
proses pertukaran ion. Dalam proses ini gas khlorin dihasilkan dalam sel di anoda dan Na +<br />
bergerak ke katoda bertemu dengan OH - membentuk NaOH.<br />
Latihan 4.5 Mengapa khlorin dapat dihasilkan dengan elektrolisis larutan NaCl dalam air?<br />
[Jawab] Walaupun potensial reduksi khlorin lebih tinggi (+1.36 V) dari oksigen (+1.23 V),<br />
potensial reduksi oksigen dapat dinaikkan (potensial lebih =overvoltage) bergantung pada pemilihan<br />
elektroda yang digunakan dalam proses elektrolisis.<br />
Bromin didapatkan dengan oksidasi Br - dengan gas khlorin dalam air garam. Mirip dengan itu,<br />
iodin dihasilkan dengan melewatkan gas khlorin melalui air garam yang mengandung ion I - .<br />
Karena gas alam yang didapatkan di Jepang ada bersama di bawah tanah dengan air garam yang<br />
mengandung I - , Jepang adalah negara utama penghasil iodin.<br />
Anomali fluorin.<br />
Fluorin molekular memiliki titik didih yang sangat rendah. Hal ini karena kesukaran polarisasinya<br />
akibat elektronnya ditarik dengan kuat ke inti atom fluorin. Karena keelektronegativan fluorin<br />
sangat besar (χ=3.98) dan elektron bergeser ke F, keasaman yang tinggi akan dihasilkan pada<br />
atom yang terikat pada F. Karena jari-jari ionik F - yang kecil, bilangan oksidasi yang tinggi<br />
distabilkan, dan oleh karena itu senyawa dengan bilangan oksidasi rendah seperti CuF tidak<br />
dikenal, tidak seperti senyawa seperti IF 7 dan PtF 6 .<br />
Pseudohalogen Karena ion sianida CN - , ion azida N 3- dan ion tiosianat, SCN - , dsb. membentuk<br />
senyawa yang mirip dengan yang dibentuk ion halida, ion-ion tersebut disebut dengan ion<br />
pseudohalida. Ion pseudohalida membentuk molekul pseudohalogen seperti sianogen (CN) 2 ,<br />
hidrogen sianda HCN, natrium tiosianat NaSCN, dsb. Pengubahan kecil efek sterik dan<br />
elektronik yang tidak mungkin dilakukan hanya dengan ion halida membuat pseudohalogen sangat<br />
bermanfaat dalam <strong>kimia</strong> kompleks logam transisi.<br />
95