kimia-anorganik-taro-saito
Tabel 4.4 Berbagai oksida khas unsur golongan utama. Dinitrogen monoksida, N 2 O. Oksida monovalen nitrogen. Pirolisis amonium nitrat akan menghasilkan oksida ini melalui reaksi: NH 4 NO 3 → N 2 O + 2 H 2 O (pemanasan pada 250 °C). Walaupun bilangan oksidasi hanya formalitas, merupakan hal yang menarik dan simbolik bagaimana bilangan oksidasi nitrogen berubah dalam NH 4 NO 3 membentuk monovalen nitrogen oksida (+1 adalah rata-rata dari -3 dan +5 bilangan oksidasi N dalam NH 4+ dan NO 3- ). Jarak ikatan N-N-O dalam N 2 O adalah 112 pm (N-N) dan 118 pm (N-O), masing-masing berkaitan dengan orde ikatan 2.5 dan 1.5. N 2 O (16e) isoelektronik dengan CO 2 (16 e). Senyawa ini digunakan secara meluas untuk analgesik. Nitrogen oksida, NO. Oksida divalen nitrogen. Didapatkan dengan reduksi nitrit melalui reaksi berikut: KNO 2 + KI + H 2 SO 4 → NO + K 2 SO 4 + H 2 O + ½ I 2 Karena jumlah elektron valensinya ganjil (11 e), NO bersifat paramagnetik. Jarak N-O adalah 115 pm dan mempunyai karakter ikatan rangkap. Elektron tak berpasangan di orbital π* antiikatan 75
dengan mudah dikeluarkan, dan NO menjadi NO + (nitrosonium) yang isoelektronik dengan CO. Karena elektronnya dikeluarkan dari orbital antiikatan, ikatan N-O menjadi lebih kuat. Senyawa NOBF 4 dan NOHSO 4 mengandung kation ini dan digunakan sebagai oksidator 1 elektron. Walaupun NO sebagai gas monomerik bersifat paramagnetik, dimerisasi pada fasa padatnya akan menghasilkan diamagnetisme. NO merupakan ligan kompleks logam transisi yang unik dan membentuk kompleks misalnya [Fe(CO 2 )(NO) 2 ], dengan NO adalah ligan netral dengan 3 elektron. Walaupun M-N-O ikatannya lurus dalam kompleks jenis ini, sudut ikatan M-N-O berbelok menjadi 120° - 140° dalam [Co(NH 3 ) 5 (NO)]Br 2 , dengan NO - adalah ligan 4 elektron. Akhir-akhir ini semakin jelas bahwa NO memiliki berbagai fungsi kontrol biologis, seperti aksi penurunan tekanan darah, dan merupakan spesi yang paling penting, setelah ion Ca 2+ , dalam transduksi sinyal. Dinitrogen trioksida, N 2 O 3 . Bilangan oksidasi nitrogen dalam senyawa ini adalah +3, senyawa ini tidak stabil dan akan terdekomposisi menjadi NO dan NO 2 di suhu kamar. Senyawa ini dihasilkan bila kuantitas ekuivalen NO dan NO 2 dikondensasikan pada suhu rendah. Padatannya berwarna biru muda, dan akan bewarna biru tua bila dalam cairan, tetapi warnanya akan memudar pada suhu yang lebih tinggi. Nitrogen dioksida, NO 2 , merupakan senyawa nitrogen dengan nitrogen berbilangan oksidasi +4. NO 2 merupakan senyawa dengan jumlah elektron ganjil dengan elektron yang tidak berpasangan, dan berwarna coklat kemerahan. Senyawa ini berada dalam kesetimbangan dengan dimer dinitrogen tetraoksida, N 2 O 4 , yang tidak bewarna. Proporsi NO 2 adalah 0.01 % pada -11 °C dan meningkat perlahan menjadi 15,9% pada titik didihnya (21.2°C), menjadi 100% pada 140°C. N 2 O 4 dapat dihasilkan dengan pirolisis timbal nitrat 2 Pb(NO 3 ) 2 → 4NO 2 + 2PbO+O 2 pada 400 o C Bila NO 2 dilarutkan dalam air dihasilkan asam nitrat dan nitrit: 2 NO 2 + H 2 O → HNO 3 +HNO 2 76
- Page 34 and 35: [Jawab] empat kation ada di dalam s
- Page 36 and 37: susunan terjejal anion. Gambar 2.12
- Page 38 and 39: Unsur-unsur gas mulia memiliki stru
- Page 40 and 41: Tabel 2.6 Ke-elektronegativan Pauli
- Page 42 and 43: Walaupun definisi Mulliken jelas se
- Page 44 and 45: Gambar 2.15 Pembentukan orbital mol
- Page 46 and 47: Gambar 2.18 Orbital molekul H 2 . T
- Page 48 and 49: Orbital molekul dua atom yang berbe
- Page 50 and 51: Teori besar dan evaluasi Teori elek
- Page 52 and 53: Proses yang secara termodinamika ir
- Page 54 and 55: Zn +2 (aq) + 2 e - → Zn(s) ∆G 0
- Page 56 and 57: molibdenum adalah reduktor dan beru
- Page 58 and 59: Oleh karena itu, mengurutkan kekuat
- Page 60 and 61: memberikan H + ke air, membentuk H
- Page 62 and 63: logam diklasifikasikan dalam urutan
- Page 64 and 65: 4 Kimia Unsur Non-Logam Ada sekitar
- Page 66 and 67: Litium hidrida, LiH, senyawa krista
- Page 68 and 69: yang menunjukkan sifat hantaran log
- Page 70 and 71: Teori baru diusulkan untuk menjelas
- Page 72 and 73: Tidak hanya diboran, boran yang leb
- Page 74 and 75: Fuleren adalah nama generik untuk a
- Page 76 and 77: Fosfor putih adalah molekul dengan
- Page 78 and 79: 4.3 Oksigen dan oksida a Oksigen Di
- Page 80 and 81: menggunakan reaksi katalitik sangat
- Page 82 and 83: Aluminosilikat Terdapat banyak mine
- Page 86 and 87: Dengan oksidasi satu elektron, NO 2
- Page 88 and 89: Oksida dengan komposisi di antara f
- Page 90 and 91: semikonduktor, konduktor bahkan sup
- Page 92 and 93: Gambar 4.12 Struktur Cs 11 O 3 Oksi
- Page 94 and 95: Mangan dioksida, MnO 2 , cenderung
- Page 96 and 97: Gambar 4.15 Struktur spinel. Perovs
- Page 98 and 99: Gambar 4.17 Struktur Keggin. Anion
- Page 100 and 101: Gambar 4.18 Struktur S 5 2-, S 8 ,
- Page 102 and 103: (M = Pb, Sn, dan Cu; X = S, Se, dan
- Page 104 and 105: yang panjang sebelum unsur flourin
- Page 106 and 107: Tabel 4.8 Khlorida dan flourida kha
- Page 108 and 109: Tabel 4.9 Fluorida dan Khlorida kha
- Page 110 and 111: Paladium khlorida, PdCl 2 adalah pa
- Page 112 and 113: Cesium khlorida, CsCl. Padatan kris
- Page 114 and 115: xenon membentuk senyawa dengan vale
- Page 116 and 117: 5 Kimia Logam Golongan Utama Logam
- Page 118 and 119: ditangani dengan cukup mudah. Logam
- Page 120 and 121: digunakan sebagai sumber partikel
- Page 122 and 123: Senyawa organo-aluminum Senyawa-sen
- Page 124 and 125: an saat industri petrokimia memulai
- Page 126 and 127: Cr(III). Ion akua (ion dengan ligan
- Page 128 and 129: koordinasi 4 sampai 6 adalah yang p
- Page 130 and 131: Gambar 6.2 Pseudorotasi Berry. Komp
- Page 132 and 133: 6.2 Struktur electronik kompleks Di
Tabel 4.4 Berbagai oksida khas unsur golongan utama.<br />
Dinitrogen monoksida, N 2 O. Oksida monovalen nitrogen. Pirolisis amonium nitrat akan<br />
menghasilkan oksida ini melalui reaksi:<br />
NH 4 NO 3 → N 2 O + 2 H 2 O (pemanasan pada 250 °C).<br />
Walaupun bilangan oksidasi hanya formalitas, merupakan hal yang menarik dan simbolik<br />
bagaimana bilangan oksidasi nitrogen berubah dalam NH 4 NO 3 membentuk monovalen nitrogen<br />
oksida (+1 adalah rata-rata dari -3 dan +5 bilangan oksidasi N dalam NH 4+ dan NO 3- ). Jarak<br />
ikatan N-N-O dalam N 2 O adalah 112 pm (N-N) dan 118 pm (N-O), masing-masing berkaitan<br />
dengan orde ikatan 2.5 dan 1.5. N 2 O (16e) isoelektronik dengan CO 2 (16 e). Senyawa ini<br />
digunakan secara meluas untuk analgesik.<br />
Nitrogen oksida, NO. Oksida divalen nitrogen. Didapatkan dengan reduksi nitrit melalui reaksi<br />
berikut:<br />
KNO 2 + KI + H 2 SO 4 → NO + K 2 SO 4 + H 2 O + ½ I 2<br />
Karena jumlah elektron valensinya ganjil (11 e), NO bersifat paramagnetik. Jarak N-O adalah 115<br />
pm dan mempunyai karakter ikatan rangkap. Elektron tak berpasangan di orbital π* antiikatan<br />
75