02.04.2017 Views

kimia-anorganik-taro-saito

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor. Komposisi oksida logam dapat<br />

stoikiometrik sederhana, stoikiometrik tetapi tidak sederhana, atau kadang non-stoikiometrik.<br />

Oleh karena itu, oksida logam lebih baik diklasifikasikan sesuai dengan sifatnya. Namun, karena<br />

strukturlah yang memberikan infomasi paling bermanfaat untuk memahami sifat fisik dan<br />

<strong>kimia</strong>nya, oksida diklasifikasikan berdasarkan atas dimensi strukturnya (Tabel 4.4. dan Tabel 4.5).<br />

Tabel 4.5 Berbagai oksida biner logam transisi.<br />

m molekular, c chain (rantai), l lapisan, yang tidak bertanda 3-dimensi<br />

Oksida molekular<br />

Rutenium tetroksida, RuO 4 , (mp 25 °C, dan bp 40°C) dan osmium teroksida, OsO 4 (mp 40 °C,<br />

dan bp 130 °C) memiliki titik didih dan titik leleh rendah, dan strukturnya molekular. Kedua<br />

senyawa ini dipreparasi dengan memanaskan serbuk logam dalam atmosfer oksigen pada sekitar<br />

800 °C. Strukturnya adalah tetrahedral, keduanya melarut dalam pelarut organik dan juga agak<br />

larut dalam air. OsO 4 digunakan dalam <strong>kimia</strong> <strong>anorganik</strong> khususnya untuk preparasi cis-diol<br />

dengan mengoksidasi ikatan rangkap C=C. Misalnya, sikloheksana diol dipreparasi dari<br />

81

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!