02.04.2017 Views

kimia-anorganik-taro-saito

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

medan ligan. Oleh karena itu, laju pertukaran ligan kompleks logam transisi 4d dan 5d biasanya<br />

lambat.<br />

Percobaan tabung reaksi<br />

Reaksi biologis atau <strong>kimia</strong> yang mudah dilakukan di tabung reaksi sering disebut<br />

dengan percobaan tabung reaksi. Larutan dicampurkan dalam tabung reaksi pada<br />

suhu dan tekanan kamar dan diaduk untuk diamati perubahan warnanya,<br />

pembentukan endapannya, dan hasil rekasinya diterka-terka. Guru besar di<br />

universitas kadang-kadang melakukan percobaan seperti ini. Walaupun mudah,<br />

percobaan sederhana seperti ini hanya menunjukkan efek absorpsi sinar tampak dan<br />

pembentukan endapan. Namun, karena penemuan hebat dapat diperoleh dari<br />

percobaan seperti ini, percobaan mudah ini jangan disepelekan.<br />

H. Taube menuliskan bahwa ia menemukan isyarat mekanisme transfer elektron<br />

koordinasi dalam (inner-sphere electron transfer mechanism) dalam percobaan tabung<br />

reaksi. Ia mencampurkan Cr 2+ (aq) dan I 2 dalam tabung reaksi untuk mengklarifikasi<br />

oksidasi Cr 2+ (aq) dan mengamati bahwa perubahan warna [Cr(H 2 O) 6 ] 3+ melalui<br />

warna hijau. Warna hijau disebabkan oleh [(H 2 O) 5 CrI] 2+ yang tidak stabil dan<br />

berubah menjadi [Cr(H 2 O) 6 ] 3+ + I - . Ia mengasumsikan bahwa hal ini disebabkan<br />

oleh pembentukan ikatan Cr-I sebelum Cr(II) dioksidasi oleh I 2 . Selanjutnya, ia<br />

melakukan percobaan tabung reaksi lain menggunakan [(NH 3 ) 5 CoCl] 2+ sebagai<br />

oksidator dan menemukan bahwa Cr 2+ (aq) diubah menjadi [Cr(H 2 O) 6 ] 3+ melalui<br />

[(H 2 O) 5 CrCl] 2+ yang bewarna hijau. Reaksi ini didapatkan mengikuti mekanisme<br />

transfer elektron koordinasi dalam dengan pembentukan jembatan Co-Cl-Cr antara<br />

Co 3+ dan Cr 2+ dan menyebabkan Taube menerima hadiah Nobel beberapa tahun<br />

kemudian.<br />

b<br />

Reaksi redoks<br />

Bilangan oksidasi logam dalam senyawa logam transisi dapat bervariasi dari rendah ke tinggi.<br />

Bilangan oksidasi ini dapat berubah dengan reaksi redoks. Akibat hal ini, jarak ikatan dan sudut<br />

ikatan antara logam dan unsur yang terkoordinasi, atau antar logam, berubah dan pada saat<br />

tertentu keseluruhan struktur kompleks dapat terdistorsi secara dramatik atau bahkan senyawanya<br />

dapat terdekomposisi.<br />

Reaksi senyawa logam transisi dengan berbagai bahan oksidator atau reduktor juga sangat penting<br />

dari sudut pandang sintesis. Khususnya, reaksi reduksi digunakan dalam preparasi senyawa<br />

organologam, misalnya senyawa kluster atau karbonil logam.<br />

163

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!