kimia-anorganik-taro-saito
Gambar 8.4 Struktur YBa 2 Cu 3 O 7-x . Di antara senyawa anorganik superkonduktor, senyawa khalkogen molibdenum M x Mo 6 X 8 (X=S, Se, Te dan M= Pb, Sn, dsb) yang disebut fasa Chevrel dan superkonduktor bertemperatur kritis tinggi turunan tembaga oksida, yang ditemukan oleh J. G. Bednortz dan K. A. Müller tahun 1986 (pemenang Nobel fisika 1987), telah menarik banyak minat orang. Fasa Chevrel memiliki struktur (lihat bagian 4.4) dengan satuan kluster heksanuklir molibdenum saling berhubungan. Senyawa fasa Chevrel dengan T c tertinggi adalah PbMo 6 S 8 yang hanya 15 K, tetapi keadaan superkonduktornya tidak rusak bahkan dengan keberadaan medan magnet kuat. Dalam sistem tembaga oksida, lebih dari 100 senyawa yang mirip telah dipreparasi sejak penemuan Bednortz dan Muller, dan T c tertinggi yang dicapai adalah 134 K. Senyawa khas di sini adalah YBa 2 Cu 3 O 7-x , (Gambar 8.4) yang berstruktur dengan piramida segiempat CuO 5 dan bidang CuO 4 dihubungkan dengan penggunaan sudut bersama, ion Ba dan Y disisipkan kedalamnya, kandungan oksigennya non-stoikiometrik. 181
Gambar 8.5 Donor dan akseptor dalam superkonduktor kompleks. Superkonduktor molekular pun telah dipelajari. Senyawa kompleks donor-akseptor yang terdiri - dari TTF dan BEDT-TTF (Gambar 8.5) sebagai donor elektron, dan ClO 4 atau [Ni(dmit) 2 ] 2- sebagai akseptor elektron. Contoh pertama superkonduktor jenis ini ditemukan tahun 1980, dan sekitar 50 kompleks saat ini sudah dikenal, T c tertingginya adalah 13K. Baru-baru ini (1991) fulerene C 60 yang didoping dengan logam alkali menunjukkan T c sekitar 30 K. Walaupun sudah ribuan superkonduktor dikenal, hanya beberapa dari senyawa tersebut yang digunakan dalam aplikasi. Karena senyawa superkonduktor tersebut sangat rapuh: sehingga sukar dibuat menjadi kawat atau sukar juga dibuat kristal tunggalnya. Oleh karena itu, nampaknya perlu waktu yang cukup sebelum material ini dapat dimanfaatkan. Oleh karena itu, terutama yang dimanfaatkan untuk kawat adalah Nb-Ti yang digunakan sebagai magnet superkonduktor dalam NMR analitik, MRI (magnetic resonance imaging instrument) medis atau kereta maglev, dsb. Usaha-usaha kini dikonsentrasikan pada penemuan material yang sifat mekanik dan sifat-sifat lainnya cocok dengan kerjasama antara kimia anorganik dan fisika zat padat. Berbagai oksida logam bersifat termistor (temperature sensitive resistance), varistor (nonlinear resistance device), kapasitor, dsb. Misalnya, BaTiO 3 dan SrTiO 3 , dengan struktur perovskit, dsb dapat digunakan untuk alatalat tadi. Bahan yang bersifat konduktor ionik atau yang disebut dengan elektrolit padat misalnya α-AgI, β-Al 2 O 3 , zirkonia terstabilkan (sebagian Zr dalam ZrO 2 diganti dengan Ca atau Y), dsb. digunakan dalam baterai padat dan sel bahan bakar. 182
- Page 140 and 141: Gambar 6.10 Orbital molekul ikatan
- Page 142 and 143: Gambar 6.12 Perubahan energi akibat
- Page 144 and 145: Gambar 6.13 Spektrum absorpsi visib
- Page 146 and 147: magnet. Selain metoda ini, metoda y
- Page 148 and 149: pada atom besi. Walaupun berbagai m
- Page 150 and 151: menutupi tiga logam) berkoordinasi
- Page 152 and 153: Tabel 6.5 Haptisitas dan jumlah ele
- Page 154 and 155: Gambar 6.16 Struktur ferosen. Anali
- Page 156 and 157: Kompleks arena Senyawa aromatik ada
- Page 158 and 159: Tabel 6.7 Kompleks fosfin tersier (
- Page 160 and 161: Gambar 6.19 Struktur [CoH(N 2 )(PPh
- Page 162 and 163: Konsep ikatan tunggal antar logam y
- Page 164 and 165: Gambar 6.22 Tumpang tindih orbital
- Page 166 and 167: Kompleks kluster logam dapat secara
- Page 168 and 169: Gambar 6.25 Struktur [Fe 4 S 4 (SR)
- Page 170 and 171: Kestabilan termodinamika produk sub
- Page 172 and 173: medan ligan. Oleh karena itu, laju
- Page 174 and 175: 6.4 Usulkan cara sintesis selektif
- Page 176 and 177: Tabel 7.1 Sifat-sifat lantanoid Kar
- Page 178 and 179: T ln 2 0.693 = = λ λ Latihan 7.2
- Page 180 and 181: 8 Reaksi dan Sifat-sifat Fisik Bida
- Page 182 and 183: Reaksi sisipan Dalam reaksi suatu l
- Page 184 and 185: 8.2 Bioanorganik Banyak reaksi biol
- Page 186 and 187: Fiksasi nitrogen Reaksi yang mengub
- Page 188 and 189: eduksi Mn(IV) menjadi Mn (II) dalam
- Page 192 and 193: Kemagnetan Bahan magnetik dibagi at
- Page 194 and 195: Solusi 1.1 2.1 2.2 Dalam ikatan σ,
- Page 196 and 197: 5.1 2 Li + C 4 H 9 Br ➝ LiC 4 H 9
- Page 198 and 199: Proses Haber-Bosch menggunakan kata
- Page 200 and 201: Indeks 2-pusat 2-elektron .........
- Page 202: struktur Lewis ....................
Gambar 8.4 Struktur YBa 2 Cu 3 O 7-x .<br />
Di antara senyawa <strong>anorganik</strong> superkonduktor, senyawa khalkogen molibdenum M x Mo 6 X 8 (X=S,<br />
Se, Te dan M= Pb, Sn, dsb) yang disebut fasa Chevrel dan superkonduktor bertemperatur kritis<br />
tinggi turunan tembaga oksida, yang ditemukan oleh J. G. Bednortz dan K. A. Müller tahun 1986<br />
(pemenang Nobel fisika 1987), telah menarik banyak minat orang. Fasa Chevrel memiliki struktur<br />
(lihat bagian 4.4) dengan satuan kluster heksanuklir molibdenum saling berhubungan. Senyawa<br />
fasa Chevrel dengan T c tertinggi adalah PbMo 6 S 8 yang hanya 15 K, tetapi keadaan<br />
superkonduktornya tidak rusak bahkan dengan keberadaan medan magnet kuat. Dalam sistem<br />
tembaga oksida, lebih dari 100 senyawa yang mirip telah dipreparasi sejak penemuan Bednortz<br />
dan Muller, dan T c tertinggi yang dicapai adalah 134 K. Senyawa khas di sini adalah YBa 2 Cu 3 O 7-x ,<br />
(Gambar 8.4) yang berstruktur dengan piramida segiempat CuO 5 dan bidang CuO 4 dihubungkan<br />
dengan penggunaan sudut bersama, ion Ba dan Y disisipkan kedalamnya, kandungan oksigennya<br />
non-stoikiometrik.<br />
181