kimia-anorganik-taro-saito
Tabel 6.5 Haptisitas dan jumlah elektron didonasikan oleh ligan hidrokarbon. Latihan 6.4 Deskripsikan perbedaan antara ligan siklopentadiena dan siklopentadienil. [Jawab] Rumus siklopentadiena adalah C 5 H 6 dan mengikat logam sebagai ligan η 2 atau η 4 . Rumus siklopentadienil C 5 H 5 dan mengikat logam sebagai ligan η 1 , η 3 atau η 5 . Ligan Alkil Senyawa logam transisi alkil atau aril memiliki ikatan M-C tunggal. Walaupun telah banyak usaha dilakukan untuk mencoba mempreparasi senyawa ini, isolasi senyawa alkil dan aril logam transisi selalu menemui kegagalan. Baru tahun 1950 senyawa kompleks alkil yang stabil dapat diisolasi. Cp 2 ZrCl(Pr), WMe 6 , CpFeMe(CO) 2 , CoMe(py)(dmg) 2 , (dmg = dimetilglooksimato), IrCl(X)(Et)(CO)(PPh 3 ) 2 , NiEt 2 (bipy), PtCl(Et)(PEt 3 ) 2 merupakan senyawa-senyawa khas alkil logam. Dari berbagai proses sintesis yang dikembangkan selama ini, reaksi senyawa yang mengandung ikatan M-halogen dengan senyawa alkil logam golongan utama, seperti reagen Grignard atau senyawa organolitium, merupakan rute sintesis yang umum. Khususnya vitamin B12, yang karena menentukan struktur ini D. Hodgkin (hadiah Nobel 1964) diketahui memiliki ikatan Co-C yang sangat stabil. Senyawa alkil logam yang hanya memiliki ligan alkil seperti WMe 6 , disebut alkil homoleptik. Secara perlahan kemudian diterima pendapat bahwa penyebab utama ketakstabilan kompleks alkil adalah rendahnya energi aktivasi dekomposisinya bukan karena rendahnya energi ikatan M-C. Rute dekomposisi yang paling umum adalah eliminasi β. Yakni interaksi ligan hidrokarbon dan logam cenderung menghasilkan hidrida logam dan olefin. Interaksi semacam ini disebut dengan 143
interaksi agostik. Walaupun ligan alkil dan aril adalah ligan 1-elektron, alkil dan aril dianggap anion bila bilangan oksidasi logamnya dihitung. Dalam hal ini ligan hidrida, H, mirip dengan ligan alkil. Kompleks alil π Bila suatu gugus alil, CH 2 =CH-CH 2 -, diikat pada logam melalui atom karbon, alil ini akan merupakan ligan 1 elektron mirip dengan alkil. Bila ikatan rangkapnya terdelokalisasi, tiga atom karbon akan terikat pada logam secara serentak sebagai ligan 3 elektron. Jadi, ini juga merupakan ligan berelektron ganjil dan secara formal berupa anion dan distabilkan dengan berkoordinasi dengan logam. Pd(C 3 H 5 )(Ac)(PPh 3 ), Co(C 3 H 5 ), dsb adalah contoh-contoh yang dikenal baik. Karena modus koordinasi η 1 , η 2 , dan η 3 mungkin terjadi dalam reaksi katalisis senyawa hidrokarbon tak jenuh, berbagai reaksi dapat terjadi. Kompleks siklopentadienil π Ligan siklopentadienil, C 5 H 5 , sering disingkat dengan Cp. C 5 Me 5 , yakni Cp yang atom hidrogennya digantikan dengan metil, merupakan ligan yang sangat berguna disebut Cp bintang dilambangkan dengan Cp*. Ferosen, Cp 2 Fe, adalah senyawa besi bewarna oranye yang sangat stabil dengan dua gugus siklopentadienil terikat pada besi. Senyawa ini ditemukan secara independen di dua laboratorium, tetapi penemunya menyarankan struktur yang tidak tepat. Struktur yang tepatnya dijelaskan oleh kelompok G. Wilkinson, yang menerima hadiah Nobel 1973. Preparasi ferosen biasanya dilakukan dengan reaksi berikut: 2 C 5 H 6 + 2 Na → 2 Na(C 5 H 5 ) + H 2 FeCl 2 + 2 Na(C 5 H 5 Cl ) → Fe(C 5 H 5 ) 2 + 2 NaCl 144
- Page 102 and 103: (M = Pb, Sn, dan Cu; X = S, Se, dan
- Page 104 and 105: yang panjang sebelum unsur flourin
- Page 106 and 107: Tabel 4.8 Khlorida dan flourida kha
- Page 108 and 109: Tabel 4.9 Fluorida dan Khlorida kha
- Page 110 and 111: Paladium khlorida, PdCl 2 adalah pa
- Page 112 and 113: Cesium khlorida, CsCl. Padatan kris
- Page 114 and 115: xenon membentuk senyawa dengan vale
- Page 116 and 117: 5 Kimia Logam Golongan Utama Logam
- Page 118 and 119: ditangani dengan cukup mudah. Logam
- Page 120 and 121: digunakan sebagai sumber partikel
- Page 122 and 123: Senyawa organo-aluminum Senyawa-sen
- Page 124 and 125: an saat industri petrokimia memulai
- Page 126 and 127: Cr(III). Ion akua (ion dengan ligan
- Page 128 and 129: koordinasi 4 sampai 6 adalah yang p
- Page 130 and 131: Gambar 6.2 Pseudorotasi Berry. Komp
- Page 132 and 133: 6.2 Struktur electronik kompleks Di
- Page 134 and 135: Gambar 6.6 Pembelahan medan ligan d
- Page 136 and 137: Gambar 6.7 Perubahan energi orbital
- Page 138 and 139: di orbital yang lebih atas, sistemn
- Page 140 and 141: Gambar 6.10 Orbital molekul ikatan
- Page 142 and 143: Gambar 6.12 Perubahan energi akibat
- Page 144 and 145: Gambar 6.13 Spektrum absorpsi visib
- Page 146 and 147: magnet. Selain metoda ini, metoda y
- Page 148 and 149: pada atom besi. Walaupun berbagai m
- Page 150 and 151: menutupi tiga logam) berkoordinasi
- Page 154 and 155: Gambar 6.16 Struktur ferosen. Anali
- Page 156 and 157: Kompleks arena Senyawa aromatik ada
- Page 158 and 159: Tabel 6.7 Kompleks fosfin tersier (
- Page 160 and 161: Gambar 6.19 Struktur [CoH(N 2 )(PPh
- Page 162 and 163: Konsep ikatan tunggal antar logam y
- Page 164 and 165: Gambar 6.22 Tumpang tindih orbital
- Page 166 and 167: Kompleks kluster logam dapat secara
- Page 168 and 169: Gambar 6.25 Struktur [Fe 4 S 4 (SR)
- Page 170 and 171: Kestabilan termodinamika produk sub
- Page 172 and 173: medan ligan. Oleh karena itu, laju
- Page 174 and 175: 6.4 Usulkan cara sintesis selektif
- Page 176 and 177: Tabel 7.1 Sifat-sifat lantanoid Kar
- Page 178 and 179: T ln 2 0.693 = = λ λ Latihan 7.2
- Page 180 and 181: 8 Reaksi dan Sifat-sifat Fisik Bida
- Page 182 and 183: Reaksi sisipan Dalam reaksi suatu l
- Page 184 and 185: 8.2 Bioanorganik Banyak reaksi biol
- Page 186 and 187: Fiksasi nitrogen Reaksi yang mengub
- Page 188 and 189: eduksi Mn(IV) menjadi Mn (II) dalam
- Page 190 and 191: Gambar 8.4 Struktur YBa 2 Cu 3 O 7-
- Page 192 and 193: Kemagnetan Bahan magnetik dibagi at
- Page 194 and 195: Solusi 1.1 2.1 2.2 Dalam ikatan σ,
- Page 196 and 197: 5.1 2 Li + C 4 H 9 Br ➝ LiC 4 H 9
- Page 198 and 199: Proses Haber-Bosch menggunakan kata
- Page 200 and 201: Indeks 2-pusat 2-elektron .........
interaksi agostik. Walaupun ligan alkil dan aril adalah ligan 1-elektron, alkil dan aril dianggap<br />
anion bila bilangan oksidasi logamnya dihitung. Dalam hal ini ligan hidrida, H, mirip dengan ligan<br />
alkil.<br />
Kompleks alil π<br />
Bila suatu gugus alil, CH 2 =CH-CH 2 -, diikat pada logam melalui atom karbon, alil ini akan<br />
merupakan ligan 1 elektron mirip dengan alkil. Bila ikatan rangkapnya terdelokalisasi, tiga atom<br />
karbon akan terikat pada logam secara serentak sebagai ligan 3 elektron. Jadi, ini juga merupakan<br />
ligan berelektron ganjil dan secara formal berupa anion dan distabilkan dengan berkoordinasi<br />
dengan logam. Pd(C 3 H 5 )(Ac)(PPh 3 ), Co(C 3 H 5 ), dsb adalah contoh-contoh yang dikenal baik.<br />
Karena modus koordinasi η 1 , η 2 , dan η 3 mungkin terjadi dalam reaksi katalisis senyawa<br />
hidrokarbon tak jenuh, berbagai reaksi dapat terjadi.<br />
Kompleks siklopentadienil π<br />
Ligan siklopentadienil, C 5 H 5 , sering disingkat dengan Cp. C 5 Me 5 , yakni Cp yang atom hidrogennya<br />
digantikan dengan metil, merupakan ligan yang sangat berguna disebut Cp bintang dilambangkan<br />
dengan Cp*. Ferosen, Cp 2 Fe, adalah senyawa besi bewarna oranye yang sangat stabil dengan dua<br />
gugus siklopentadienil terikat pada besi. Senyawa ini ditemukan secara independen di dua<br />
laboratorium, tetapi penemunya menyarankan struktur yang tidak tepat. Struktur yang tepatnya<br />
dijelaskan oleh kelompok G. Wilkinson, yang menerima hadiah Nobel 1973. Preparasi ferosen<br />
biasanya dilakukan dengan reaksi berikut:<br />
2 C 5 H 6 + 2 Na → 2 Na(C 5 H 5 ) + H 2<br />
FeCl 2 + 2 Na(C 5 H 5 Cl ) → Fe(C 5 H 5 ) 2 + 2 NaCl<br />
144