02.04.2017 Views

kimia-anorganik-taro-saito

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Zn +2 (aq) + 2 e - → Zn(s) ∆G 0 2=−nFE 0 2<br />

Tidak berlangsung bebas, tetapi bila H + (aq) dan Zn(s) ada, reaksi redoks akan berlangsung.<br />

Persamaan yang menyatakan reaksi yang berlangsung didapat bila reaksi ke-2 dikurangi dengan<br />

persamaan reaksi pertama<br />

2H + (aq) + Zn(s) → H 2 (g) + Zn 2+ (aq)<br />

Perubahan energi bebas reaksi redoks keseluruhan adalah selisih perubahan energi masing-masing<br />

setengah reaksi.<br />

∆G 0 = ∆G 0 1 - ∆G 0 2<br />

Karena setengah sel pada dasarnya hanya imajiner dan umumnya digunakan sebagai pasangan,<br />

perubahan energi bebas ∆G 0 1 untuk H + diset 0. Dalam hal ini karena didapat hasil percobaan ∆G 0<br />

sebesar -147 kJ, maka ∆G 0 2 bernilai 147 kJ. Potensial E 0 yang berkaitan dengan ∆G 0 setengah<br />

reaksi disebut potensial reduksi standar.<br />

E<br />

G<br />

= −<br />

nF<br />

0 ∆<br />

Maka<br />

E 0 (H + , H 2 ) = 0 (sesuai definisi)<br />

0<br />

−1<br />

0 2+<br />

−147kJmol<br />

E ( Zn , Zn)<br />

=<br />

−1<br />

2×<br />

96500Cmol<br />

= −0.<br />

76V<br />

1 J = 1 C.V<br />

Potensial standar berbagai setengah reaksi ditentukan dengan menggunakan prosedur yang mirip<br />

dengan yang disebutkan tadi (Tabel 3.1). E 0 reaksi redoks dapat dihitung dengan<br />

mengkombinasikan E 0 setengah reaksi ini.<br />

Bila E 0 reaksi redoks positif, ∆G 0 bernilai negatif dan reaksi berlangsung spontan. Akibatnya<br />

selain menggunakan perubahan energi bebas potensial reduksi juga dapat digunakan untuk<br />

menentukan kespontanan reaksi Semakin besar potensial reduksi semakin kuat kemampuan<br />

45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!