kimia-anorganik-taro-saito
Senyawa organo-aluminum Senyawa-senyawa organoaluminum digunakan dalam jumlah besar untuk polimerisasi olefin, dan di industri dihasilkan dari logam aluminum, hidrogen, dan olefin seperti reaksi berikut: 2Al + 3H 2 + 6 CH 2 =CHR → Al 2 (CH 2 =CHR) 6 Senyawa ini berupa dimer kecuali yang mengandung gugus hidrokarbon yang meruah. Misalnya, trimetilaluminum, Al 2 (CH 3 ) 6 , adalah dimer dengan gugus metil menjembatani atom aluminum dengan ikatan tuna elektron (Gambar 5.2). Senyawa organoaluminum sangat reaktif dan terbakar secara spontan di udara. Senyawa-senyawa ini bereaksi dengan hebat dengan air dan membentuk hidrokarbon jenuh, dengan aluminium berubah menjadi aluminium hidroksida sesuai reaksi berikut: Al(CH 2 CH 3 ) 3 + 3 H 2 O → Al(OH) 3 + 3 C 2 H 6 . Oleh karena itu, senyawa-senyawa ini harus ditangani di laboratorium dalam atmosfer yang inert sempurna. Gambar 5.2 Struktur trimetil aluminum. Katalis Ziegler-Natta, yang terdiri atas senyawa organoaluminium dan senyawa logam transisi membuat fenomena dalam katalisis polimerisasi, katalis ini dikembangkan tahun 1950-an, dan dianugerahi Nobel tahun 1963. Senyawa alkil logam transisi terbentuk bila senyawa organoaluminum bereaksi dengan senyawa logam transisi. Senyawa alkil logam transisi yang terbentuk dapat diisolasi bila ligan penstabil terkordinasi dengan atom logam pusat. 113
Gallium, Ga, di antara logam yang ada galium memiliki perbedaan titik leleh dan titik didih terbesar. Karena galium meleleh sedikit di atas suhu kamar, rentang suhu keberadaan cairan galium sangat lebar dan galium digunakan dalam termometer suhu tinggi. Dalam tahun-tahun terakhir ini, galium digunakan untuk produksi senyawa semikonduktor galium arsenida, GaAs dan galium fosfida, GaP. Indium adalah logam lunak dan juga memiliki titik leleh rendah. Indium digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa semikonduktor InP, InAs, dsb. Indium memiliki dua keadaan stabil, In (I) atau In (III), dan senyawa In (II) dianggap senyawa valensi campuran indium monovalen dan trivalen. Talium juga memiliki dua valensi Tl(I) dan Tl(III), dan Tl(II) adalah juga senyawa valensi campuran Tl monovalen dan trivalen. Karena unsur ini sangat beracun logam dan senyawa ini harus ditangani dengan sangat hati-hati. Karena senyawa ini adalah reduktor lemah dibandingkan Na(C 5 H 5 ), talium siklopentadiena, Tl(C 5 H 5 ), kadang digunakan untuk preparasi senyawa siklopentadienil, dan merupakan reagen yang bermanfaat dalam kimia organologam. Latihan 5.3 Berikan contoh senyawa logam yang ionnya dikenal memiliki berbagai bilangan oksidasi. [Jawab] In(I), In(III), Tl(I), Tl(III), Sn(II), Sn(IV). Reaksi senyawa organoaluminum Senyawa organoaluminum disintesis pertama kali tahun 1859, tetapi tidak dianggap sepenting reagen Grignard. Hal ini sebagian disebabkan oleh rendahnya kereaktifan aduk eternya, R 3 Al:OEt 2 , yang ada sebab eter sering digunakan sebagai pelarut. Studi-studi yang dilakukan oleh K. Ziegler merubah situasi ini. K Ziegler juga menemukan bahwa oligomerisasi etilen dengan senyawa organoaluminum dan pembentukan senyawa organoaluminum yang lebih tinggi dengan insersi etilen dalam ikatan karbon-aluminum. Karena alkohol terbentuk dengan hidrolisis senyawa organoaluminum, penemuan ini sangat penting untuk sintesis organik. Penemuan aksi sejumlah kecil nikel dalam wadah reaksi yang hanya menghasilkan butena dari etilena memicu penelitian efek logam transisi pada reaksi ini. Banyak garam logam transisi diuji dan Ziegler menemukan bahwa senyawa titanium menghasilkan derajat polimerisasi etilena tertinggi. Inilah yang menandai lahirnya katalis Ziegler. Harus diingat bahwa penemuan yang besar ini terjadi di tahun 1950- 114
- Page 72 and 73: Tidak hanya diboran, boran yang leb
- Page 74 and 75: Fuleren adalah nama generik untuk a
- Page 76 and 77: Fosfor putih adalah molekul dengan
- Page 78 and 79: 4.3 Oksigen dan oksida a Oksigen Di
- Page 80 and 81: menggunakan reaksi katalitik sangat
- Page 82 and 83: Aluminosilikat Terdapat banyak mine
- Page 84 and 85: Tabel 4.4 Berbagai oksida khas unsu
- Page 86 and 87: Dengan oksidasi satu elektron, NO 2
- Page 88 and 89: Oksida dengan komposisi di antara f
- Page 90 and 91: semikonduktor, konduktor bahkan sup
- Page 92 and 93: Gambar 4.12 Struktur Cs 11 O 3 Oksi
- Page 94 and 95: Mangan dioksida, MnO 2 , cenderung
- Page 96 and 97: Gambar 4.15 Struktur spinel. Perovs
- Page 98 and 99: Gambar 4.17 Struktur Keggin. Anion
- Page 100 and 101: Gambar 4.18 Struktur S 5 2-, S 8 ,
- Page 102 and 103: (M = Pb, Sn, dan Cu; X = S, Se, dan
- Page 104 and 105: yang panjang sebelum unsur flourin
- Page 106 and 107: Tabel 4.8 Khlorida dan flourida kha
- Page 108 and 109: Tabel 4.9 Fluorida dan Khlorida kha
- Page 110 and 111: Paladium khlorida, PdCl 2 adalah pa
- Page 112 and 113: Cesium khlorida, CsCl. Padatan kris
- Page 114 and 115: xenon membentuk senyawa dengan vale
- Page 116 and 117: 5 Kimia Logam Golongan Utama Logam
- Page 118 and 119: ditangani dengan cukup mudah. Logam
- Page 120 and 121: digunakan sebagai sumber partikel
- Page 124 and 125: an saat industri petrokimia memulai
- Page 126 and 127: Cr(III). Ion akua (ion dengan ligan
- Page 128 and 129: koordinasi 4 sampai 6 adalah yang p
- Page 130 and 131: Gambar 6.2 Pseudorotasi Berry. Komp
- Page 132 and 133: 6.2 Struktur electronik kompleks Di
- Page 134 and 135: Gambar 6.6 Pembelahan medan ligan d
- Page 136 and 137: Gambar 6.7 Perubahan energi orbital
- Page 138 and 139: di orbital yang lebih atas, sistemn
- Page 140 and 141: Gambar 6.10 Orbital molekul ikatan
- Page 142 and 143: Gambar 6.12 Perubahan energi akibat
- Page 144 and 145: Gambar 6.13 Spektrum absorpsi visib
- Page 146 and 147: magnet. Selain metoda ini, metoda y
- Page 148 and 149: pada atom besi. Walaupun berbagai m
- Page 150 and 151: menutupi tiga logam) berkoordinasi
- Page 152 and 153: Tabel 6.5 Haptisitas dan jumlah ele
- Page 154 and 155: Gambar 6.16 Struktur ferosen. Anali
- Page 156 and 157: Kompleks arena Senyawa aromatik ada
- Page 158 and 159: Tabel 6.7 Kompleks fosfin tersier (
- Page 160 and 161: Gambar 6.19 Struktur [CoH(N 2 )(PPh
- Page 162 and 163: Konsep ikatan tunggal antar logam y
- Page 164 and 165: Gambar 6.22 Tumpang tindih orbital
- Page 166 and 167: Kompleks kluster logam dapat secara
- Page 168 and 169: Gambar 6.25 Struktur [Fe 4 S 4 (SR)
- Page 170 and 171: Kestabilan termodinamika produk sub
Gallium, Ga, di antara logam yang ada galium memiliki perbedaan titik leleh dan titik didih<br />
terbesar. Karena galium meleleh sedikit di atas suhu kamar, rentang suhu keberadaan cairan<br />
galium sangat lebar dan galium digunakan dalam termometer suhu tinggi. Dalam tahun-tahun<br />
terakhir ini, galium digunakan untuk produksi senyawa semikonduktor galium arsenida, GaAs dan<br />
galium fosfida, GaP.<br />
Indium adalah logam lunak dan juga memiliki titik leleh rendah. Indium digunakan sebagai bahan<br />
baku pembuatan senyawa semikonduktor InP, InAs, dsb. Indium memiliki dua keadaan stabil, In<br />
(I) atau In (III), dan senyawa In (II) dianggap senyawa valensi campuran indium monovalen<br />
dan trivalen.<br />
Talium juga memiliki dua valensi Tl(I) dan Tl(III), dan Tl(II) adalah juga senyawa valensi<br />
campuran Tl monovalen dan trivalen. Karena unsur ini sangat beracun logam dan senyawa ini<br />
harus ditangani dengan sangat hati-hati. Karena senyawa ini adalah reduktor lemah dibandingkan<br />
Na(C 5 H 5 ), talium siklopentadiena, Tl(C 5 H 5 ), kadang digunakan untuk preparasi senyawa<br />
siklopentadienil, dan merupakan reagen yang bermanfaat dalam <strong>kimia</strong> organologam.<br />
Latihan 5.3 Berikan contoh senyawa logam yang ionnya dikenal memiliki berbagai bilangan<br />
oksidasi.<br />
[Jawab] In(I), In(III), Tl(I), Tl(III), Sn(II), Sn(IV).<br />
Reaksi senyawa organoaluminum<br />
Senyawa organoaluminum disintesis pertama kali tahun 1859, tetapi tidak dianggap<br />
sepenting reagen Grignard. Hal ini sebagian disebabkan oleh rendahnya kereaktifan<br />
aduk eternya, R 3 Al:OEt 2 , yang ada sebab eter sering digunakan sebagai pelarut.<br />
Studi-studi yang dilakukan oleh K. Ziegler merubah situasi ini. K Ziegler juga<br />
menemukan bahwa oligomerisasi etilen dengan senyawa organoaluminum dan<br />
pembentukan senyawa organoaluminum yang lebih tinggi dengan insersi etilen<br />
dalam ikatan karbon-aluminum. Karena alkohol terbentuk dengan hidrolisis<br />
senyawa organoaluminum, penemuan ini sangat penting untuk sintesis organik.<br />
Penemuan aksi sejumlah kecil nikel dalam wadah reaksi yang hanya menghasilkan<br />
butena dari etilena memicu penelitian efek logam transisi pada reaksi ini. Banyak<br />
garam logam transisi diuji dan Ziegler menemukan bahwa senyawa titanium<br />
menghasilkan derajat polimerisasi etilena tertinggi. Inilah yang menandai lahirnya<br />
katalis Ziegler. Harus diingat bahwa penemuan yang besar ini terjadi di tahun 1950-<br />
114