Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Walaupun, momen magnetik yang terukur tidak lagi cocok dengan nilai spin saja bila kontribusi<br />
momentum sudut pada momen magnet total semakin besar. Khususnya dalam kompleks logam<br />
5d, perbedaan antara yang diukur dan dihitung semakin besar.<br />
Latihan 6.3 Hitung momen magnetik spin saja spin rendah dan spin tinggi kompleks Fe 2+ .<br />
[Jawab] Karena kompleksnya berion pusat d 6 , spin tingginya akan memiliki 4 elektron tak<br />
berpasangan dan momen magnetnya adalah 4.90 µ B dan kompleks spin rendah tidak memiliki<br />
elektron tak berpasangan dan akan bersifat diamagnetik.<br />
Beberapa material padatan paramagnetik menjadi feromagnetik pada temperatur rendah<br />
membentuk domain magnetik, yang di dalamnya ribuan spin elektron paralel satu sama lain. Suhu<br />
transisi paramagnetik-feromagnetik disebut suhu Curie. Bila spin tersusun antiparalel satu sama<br />
lain, bahan menjadi antiferomagnetik, dan suhu transisi paramagnetik-anti-feromagnetik disebut<br />
suhu Neel. Bahan menjadi ferimagnetik bila spinnya tidak tepat saling menghilangkan, sehingga<br />
masih ada kemagnetannya. Kini, usaha untuk membuat ion logam paramagnetik tersusun untuk<br />
menginduksi interaksi feromagnetik antar spin-spinnya. Efek ini tidak mungkin dalam kompleks<br />
monointi.<br />
6.3 Kimia organologam logam blok d<br />
Kimia organologam logam transisi masih relatif baru. Walaupun kompleks etilena platina yang<br />
disebut dengan garam Zeise, K[PtCl 3 (C 2 H 4 )], tetrakarbonilnikel, Ni(CO) 4 , dan pentakarboniliron,<br />
Fe(CO) 5 , yang kini diklasifikasikan senyawa organologam, telah dipreparasi di abad ke-19, ikatan<br />
dan strukturnya waktu itu belum dikeahui. Riset W. Hieber dkk pada senyawa karbonil logam<br />
merupakan penanda penting di tahun 1930-an, tetapi hasil-hasil studi ini sangat terbatas karena<br />
analisis struktur yang belum berkembang pada waktu itu.<br />
Penemuan ferosen, Fe(C 5 H 5 ) 2 , di tahun 1951 merupakan fenomena penting dalam <strong>kimia</strong><br />
organologam. Modus ikatan yang sangat unik dalam senyawa ini menjadi sangat jelas terlihat<br />
dengan hasil analisis struktural kristal tunggal sinar-X, spektrum NMR, spektrum IR, dsb; dan<br />
merupakan titik awal perkembangan selanjutnya di bidang ini. Merupakan penemuan besar bahwa<br />
ferosen menunjukkan kestabilan termal yang tinggi walaupun ada anggapan umum ikatan logam<br />
transisi-karbon akan sangat tidak stabil. Namun dengan jelas ditunjukkan bahwa senyawa ini<br />
memiliki struktur berlapis dengan lima atom karbon gugus siklopentadienil terikat secara simultan<br />
138