kimia-anorganik-taro-saito
menggunakan reaksi katalitik sangat lunak untuk menghasilkan larutan encer hidrogen peroksida dari udara dan hidrogen dengan menggunakan antrakuinon tersubstitusi. Larutan encer ini kemudian dipekatkan. Bila deuterium peroksida dipreparasi di laboratorium, reaksi berikut digunakan. K 2 S 2 O 8 + 2 D 2 O → D 2 O 2 + 2 KDSO 4 Hidrogen peroksida terdekomposisi menjadi air dan oksigen dengan keberadaan mangan dioksida, MnO 2 . Hidrogen peroksida dapat bereaksi sebagai oksidator maupun reduktor bergantung koreaktannya. Potensial reduksinya dalam asam diungkapkan dalam diagram Latimer (lihat bagian 3.3 (c)) : c Silikon oksida Silikon oksida dibentuk dengan menggunakan sebagai satuan struktural dan menggunakan bersama atom oksigen di sudut-sudutnya. Silikon dioksida ini diklasifikasikan berdasarkan jumlah atom oksigen dalam tetrahedra SiO 4 yang digunakan bersama, karena hal ini akan menentukan komposisi dan strukturnya. Bila tetrahedra SiO 4 dihubungkan dengan menggunakan bersama sudut, struktur senyawa yang dihasilkan adalah polimer yang berupa rantai, cincin, lapisan atau struktur 3-dimensi bergantung pada modus hubungannya dengan satuan tetangganya. Ungkapan fraksional digunakan untuk menunjukkan modus jembatannya. Pembilang dalam bilangan pecahan tersebut jumlah oksigen yang digunakan bersama dan pembaginya 2, yang berarti satu atom oksigen digunakan bersama dua tetrahedra. Rumus empiris dan setiap strukturnya dalam bentuk polihedra koordinasi diilustrasikan di gambar 4.9 berikut. Satu oksigen digunakan bersama (SiO 3 O 1/2 ) 3- 6- = Si 2 O 7 Dua oksigen digunakan bersama (SiO 2 O 2/2 ) n 2n- = (SiO 3 ) n 2n- Tiga atom oksigen digunakan bersama (SiOO 3/2 ) n n- = (Si 2 O 5 ) n 2n- 71
6- Amalgamasi antara penggunaan bersama dua dan tiga oksigen [(Si 2 O 5 )(SiO 2 O 2/2 ) 2 ] n 6- (Si 4 O 11 ) n = Empat atom oksigen digunkan bersama. (SiO 4/2 ) n = (SiO 2 ) n Silikat dengan berbagai metoda struktur ikatan silang terdapat dalam batuan, pasir, tanah, dsb. Gambar 4.9 Berbagai modus penggunaan bersama tetrahedra SiO 4 . 72
- Page 30 and 31: Kisi dengan bola lain di pusat kisi
- Page 32 and 33: Gambar 2.7 Struktur NaCl. Cesium kh
- Page 34 and 35: [Jawab] empat kation ada di dalam s
- Page 36 and 37: susunan terjejal anion. Gambar 2.12
- Page 38 and 39: Unsur-unsur gas mulia memiliki stru
- Page 40 and 41: Tabel 2.6 Ke-elektronegativan Pauli
- Page 42 and 43: Walaupun definisi Mulliken jelas se
- Page 44 and 45: Gambar 2.15 Pembentukan orbital mol
- Page 46 and 47: Gambar 2.18 Orbital molekul H 2 . T
- Page 48 and 49: Orbital molekul dua atom yang berbe
- Page 50 and 51: Teori besar dan evaluasi Teori elek
- Page 52 and 53: Proses yang secara termodinamika ir
- Page 54 and 55: Zn +2 (aq) + 2 e - → Zn(s) ∆G 0
- Page 56 and 57: molibdenum adalah reduktor dan beru
- Page 58 and 59: Oleh karena itu, mengurutkan kekuat
- Page 60 and 61: memberikan H + ke air, membentuk H
- Page 62 and 63: logam diklasifikasikan dalam urutan
- Page 64 and 65: 4 Kimia Unsur Non-Logam Ada sekitar
- Page 66 and 67: Litium hidrida, LiH, senyawa krista
- Page 68 and 69: yang menunjukkan sifat hantaran log
- Page 70 and 71: Teori baru diusulkan untuk menjelas
- Page 72 and 73: Tidak hanya diboran, boran yang leb
- Page 74 and 75: Fuleren adalah nama generik untuk a
- Page 76 and 77: Fosfor putih adalah molekul dengan
- Page 78 and 79: 4.3 Oksigen dan oksida a Oksigen Di
- Page 82 and 83: Aluminosilikat Terdapat banyak mine
- Page 84 and 85: Tabel 4.4 Berbagai oksida khas unsu
- Page 86 and 87: Dengan oksidasi satu elektron, NO 2
- Page 88 and 89: Oksida dengan komposisi di antara f
- Page 90 and 91: semikonduktor, konduktor bahkan sup
- Page 92 and 93: Gambar 4.12 Struktur Cs 11 O 3 Oksi
- Page 94 and 95: Mangan dioksida, MnO 2 , cenderung
- Page 96 and 97: Gambar 4.15 Struktur spinel. Perovs
- Page 98 and 99: Gambar 4.17 Struktur Keggin. Anion
- Page 100 and 101: Gambar 4.18 Struktur S 5 2-, S 8 ,
- Page 102 and 103: (M = Pb, Sn, dan Cu; X = S, Se, dan
- Page 104 and 105: yang panjang sebelum unsur flourin
- Page 106 and 107: Tabel 4.8 Khlorida dan flourida kha
- Page 108 and 109: Tabel 4.9 Fluorida dan Khlorida kha
- Page 110 and 111: Paladium khlorida, PdCl 2 adalah pa
- Page 112 and 113: Cesium khlorida, CsCl. Padatan kris
- Page 114 and 115: xenon membentuk senyawa dengan vale
- Page 116 and 117: 5 Kimia Logam Golongan Utama Logam
- Page 118 and 119: ditangani dengan cukup mudah. Logam
- Page 120 and 121: digunakan sebagai sumber partikel
- Page 122 and 123: Senyawa organo-aluminum Senyawa-sen
- Page 124 and 125: an saat industri petrokimia memulai
- Page 126 and 127: Cr(III). Ion akua (ion dengan ligan
- Page 128 and 129: koordinasi 4 sampai 6 adalah yang p
menggunakan reaksi katalitik sangat lunak untuk menghasilkan larutan encer hidrogen peroksida<br />
dari udara dan hidrogen dengan menggunakan antrakuinon tersubstitusi. Larutan encer ini<br />
kemudian dipekatkan. Bila deuterium peroksida dipreparasi di laboratorium, reaksi berikut<br />
digunakan.<br />
K 2 S 2 O 8 + 2 D 2 O → D 2 O 2 + 2 KDSO 4<br />
Hidrogen peroksida terdekomposisi menjadi air dan oksigen dengan keberadaan mangan dioksida,<br />
MnO 2 . Hidrogen peroksida dapat bereaksi sebagai oksidator maupun reduktor bergantung koreaktannya.<br />
Potensial reduksinya dalam asam diungkapkan dalam diagram Latimer (lihat bagian<br />
3.3 (c)) :<br />
c<br />
Silikon oksida<br />
Silikon oksida dibentuk dengan menggunakan sebagai satuan struktural dan menggunakan<br />
bersama atom oksigen di sudut-sudutnya. Silikon dioksida ini diklasifikasikan berdasarkan jumlah<br />
atom oksigen dalam tetrahedra SiO 4 yang digunakan bersama, karena hal ini akan menentukan<br />
komposisi dan strukturnya. Bila tetrahedra SiO 4 dihubungkan dengan menggunakan bersama<br />
sudut, struktur senyawa yang dihasilkan adalah polimer yang berupa rantai, cincin, lapisan atau<br />
struktur 3-dimensi bergantung pada modus hubungannya dengan satuan tetangganya. Ungkapan<br />
fraksional digunakan untuk menunjukkan modus jembatannya. Pembilang dalam bilangan<br />
pecahan tersebut jumlah oksigen yang digunakan bersama dan pembaginya 2, yang berarti satu<br />
atom oksigen digunakan bersama dua tetrahedra. Rumus empiris dan setiap strukturnya dalam<br />
bentuk polihedra koordinasi diilustrasikan di gambar 4.9 berikut.<br />
Satu oksigen digunakan bersama (SiO 3 O 1/2 ) 3- 6-<br />
= Si 2 O 7<br />
Dua oksigen digunakan bersama (SiO 2 O 2/2 ) n<br />
2n-<br />
= (SiO 3 ) n<br />
2n-<br />
Tiga atom oksigen digunakan bersama (SiOO 3/2 ) n<br />
n-<br />
= (Si 2 O 5 ) n<br />
2n-<br />
71