02.04.2017 Views

kimia-anorganik-taro-saito

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kestabilan termodinamika produk substitusi menjadi lebih besar jika konstanta pembentukannya<br />

meningkat.<br />

Di pihak lain, pemahaman efek ligan yang keluar, X, dan ligan yang masuk, Y, pada laju substitusi<br />

dan spesi senyawa antara yang dibentuk penting untuk mengelusidasi reaksi kompleks logam.<br />

Khususnya bermanfaat untuk merangkumkan struktur elektronik logamnya, stereo<strong>kimia</strong><br />

kompleksnya dan korelasi antara parameter yang mewakili sterik senyawa dan laju reaksi.<br />

Umumnya mekanisme reaksi dapat diklasifikasikan menjadi mekanisme asosiatif, pergantian dan<br />

disosiatif bergantung pada perbedaan senyawa antaranya (Gambar 6. 26).<br />

Gambar 6.26 Kestabilan senyawa antarae substitusi ligan.<br />

Mekanisme asosiatif Bila laju substitusi ligan kompleks bergantung pada ligan, Y, yang<br />

berkoordinasi dengan logam pusat dan tidak sensitif pada ligan yang keluar, X, reaksinya<br />

mengikuti mekanisme asosiatif yang meningkatkan bilangan koordinasi. Reaksi substitusi<br />

semacam ini sering diamati pada kompleks Pt(II) planar tetra-koordinat, dan spesi senyawa<br />

antaranya adalah kompleks penta-koordinat bipiramidal segitiga. Reaksinya akan berorde satu<br />

pada baik kompleks tetra-koordinatnya maupun pada Y, dan secara keseluruhan orde kedua.<br />

Karena reaksi ini disertai dengan reduksi spesi molekular dalam tahap antara, pengukuran<br />

termodinamik reaksi mengindikasikan entropi aktivasi, ∆S, -nya bernilai negatif. Spesi senyawa<br />

antara dalam kasus mekanisme asosiatif heksa-koordinat adalah kompleks hepta-koordinat.<br />

Mekanisme pertukaran Bila waktu hidup senyawa antara sangat pendek, reaksi berlangsung<br />

melalui mekanisme pertukaran, ketika koordinasi Y dan eliminasi X berlangsung bersamaan.<br />

Mekanisme disosiatif reaksi substitusi yang sangat sensitif pada identitas ligan yang keluar, X,<br />

dan praktis tidak sensitif pada identitas ligan yang masuk, mengikuti mekanisme disosiatif dengan<br />

161

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!