kimia-anorganik-taro-saito
Gambar 6.2 Pseudorotasi Berry. Kompleks berbilangan koordinasi enam Bila enam ligan berkoordinasi dengan atom pusat, koordinasi oktahedral (O h ) yang paling stabil dan mayoritas kompleks memiliki struktur oktahedral. Khususnya, ada sejumlah kompleks Cr 3+ dan Co 3+ yang inert pada reaksi pertukaran ligan, dinyatakan dengan [Cr(NH 3 ) 6 ] 3+ atau [Co(NH 3 ) 6 ] 3+ . Keduanya khususnya penting dalam sejarah perkembangan kimia koordinasi. [Mo(CO) 6 ], [RhCl 6 ] 3- , dsb. juga merupakan kompleks oktahedral. Dalam kasus ligan campuran, isomer geometri cis- dan trans-[MA 4 B 2 ] dan mer- dan fac-[MA 3 B 3 ], dan untuk ligan khelat ∆-[M(A- A) 3 ] dan Λ-[M(A-A) 3 ] isomer optik, mungkin terjadi. Struktur oktahedral menunjukkan distorsi tetragonal (D 4h ), rombik (D 2h ), trigonal (D 3h ) yang disebabkan efek elektronik atau sterik. Distorsi tetragonal [Cr(NH 3 ) 6 ] 3+ oleh faktor elektronik adalah contoh khas efek Jahn-Teller (lihat bab 6.2(a)). 121
Gambar 6.3 Isomer geometri kompleks berkoordinasi 6. Atom dengan koordinasi enam dapat berkoordinasi prisma trigonal. Walaupun koordinasi ini diamati di [Zr(CH 3 ) 6 ] 2- atau [Re{S 2 C 2 (CF 3 ) 2 } 3 ], kompleks logam jarang berkoordinasi prisma trigonal karena koordinasi oktahedral secara sterik lebih natural. Walaupun demikian telah lama dikenal bahwa belerang di sekitar logam adalah prisma trigonal dalam padatan MoS 2 dan WS 2 . Latihan 6.2 Tuliskan rumus kimia kalium diamintetra(isotiosianato)khromat(III). [Jawab] K[Cr(NCS) 4 (NH 3 ) 2 ]. Kompleks berbilangan koordinasi lebih tinggi dari enam Ion logam transisi deret kedua dan ketiga kadang dapat mengikat tujuh atau lebih ligan dan misalnya [Mo(CN) 8 ] 3- atau [ReH 9 ] 2- . Dalam kasus-kasus ini, ligan yang lebih kecil lebih disukai untuk menurunkan efek sterik. 122
- Page 80 and 81: menggunakan reaksi katalitik sangat
- Page 82 and 83: Aluminosilikat Terdapat banyak mine
- Page 84 and 85: Tabel 4.4 Berbagai oksida khas unsu
- Page 86 and 87: Dengan oksidasi satu elektron, NO 2
- Page 88 and 89: Oksida dengan komposisi di antara f
- Page 90 and 91: semikonduktor, konduktor bahkan sup
- Page 92 and 93: Gambar 4.12 Struktur Cs 11 O 3 Oksi
- Page 94 and 95: Mangan dioksida, MnO 2 , cenderung
- Page 96 and 97: Gambar 4.15 Struktur spinel. Perovs
- Page 98 and 99: Gambar 4.17 Struktur Keggin. Anion
- Page 100 and 101: Gambar 4.18 Struktur S 5 2-, S 8 ,
- Page 102 and 103: (M = Pb, Sn, dan Cu; X = S, Se, dan
- Page 104 and 105: yang panjang sebelum unsur flourin
- Page 106 and 107: Tabel 4.8 Khlorida dan flourida kha
- Page 108 and 109: Tabel 4.9 Fluorida dan Khlorida kha
- Page 110 and 111: Paladium khlorida, PdCl 2 adalah pa
- Page 112 and 113: Cesium khlorida, CsCl. Padatan kris
- Page 114 and 115: xenon membentuk senyawa dengan vale
- Page 116 and 117: 5 Kimia Logam Golongan Utama Logam
- Page 118 and 119: ditangani dengan cukup mudah. Logam
- Page 120 and 121: digunakan sebagai sumber partikel
- Page 122 and 123: Senyawa organo-aluminum Senyawa-sen
- Page 124 and 125: an saat industri petrokimia memulai
- Page 126 and 127: Cr(III). Ion akua (ion dengan ligan
- Page 128 and 129: koordinasi 4 sampai 6 adalah yang p
- Page 132 and 133: 6.2 Struktur electronik kompleks Di
- Page 134 and 135: Gambar 6.6 Pembelahan medan ligan d
- Page 136 and 137: Gambar 6.7 Perubahan energi orbital
- Page 138 and 139: di orbital yang lebih atas, sistemn
- Page 140 and 141: Gambar 6.10 Orbital molekul ikatan
- Page 142 and 143: Gambar 6.12 Perubahan energi akibat
- Page 144 and 145: Gambar 6.13 Spektrum absorpsi visib
- Page 146 and 147: magnet. Selain metoda ini, metoda y
- Page 148 and 149: pada atom besi. Walaupun berbagai m
- Page 150 and 151: menutupi tiga logam) berkoordinasi
- Page 152 and 153: Tabel 6.5 Haptisitas dan jumlah ele
- Page 154 and 155: Gambar 6.16 Struktur ferosen. Anali
- Page 156 and 157: Kompleks arena Senyawa aromatik ada
- Page 158 and 159: Tabel 6.7 Kompleks fosfin tersier (
- Page 160 and 161: Gambar 6.19 Struktur [CoH(N 2 )(PPh
- Page 162 and 163: Konsep ikatan tunggal antar logam y
- Page 164 and 165: Gambar 6.22 Tumpang tindih orbital
- Page 166 and 167: Kompleks kluster logam dapat secara
- Page 168 and 169: Gambar 6.25 Struktur [Fe 4 S 4 (SR)
- Page 170 and 171: Kestabilan termodinamika produk sub
- Page 172 and 173: medan ligan. Oleh karena itu, laju
- Page 174 and 175: 6.4 Usulkan cara sintesis selektif
- Page 176 and 177: Tabel 7.1 Sifat-sifat lantanoid Kar
- Page 178 and 179: T ln 2 0.693 = = λ λ Latihan 7.2
Gambar 6.3 Isomer geometri kompleks berkoordinasi 6.<br />
Atom dengan koordinasi enam dapat berkoordinasi prisma trigonal. Walaupun koordinasi ini<br />
diamati di [Zr(CH 3 ) 6 ] 2- atau [Re{S 2 C 2 (CF 3 ) 2 } 3 ], kompleks logam jarang berkoordinasi prisma<br />
trigonal karena koordinasi oktahedral secara sterik lebih natural. Walaupun demikian telah lama<br />
dikenal bahwa belerang di sekitar logam adalah prisma trigonal dalam padatan MoS 2 dan WS 2 .<br />
Latihan 6.2 Tuliskan rumus <strong>kimia</strong> kalium diamintetra(isotiosianato)khromat(III).<br />
[Jawab] K[Cr(NCS) 4 (NH 3 ) 2 ].<br />
Kompleks berbilangan koordinasi lebih tinggi dari enam<br />
Ion logam transisi deret kedua dan ketiga kadang dapat mengikat tujuh atau lebih ligan dan<br />
misalnya [Mo(CN) 8 ] 3- atau [ReH 9 ] 2- . Dalam kasus-kasus ini, ligan yang lebih kecil lebih disukai<br />
untuk menurunkan efek sterik.<br />
122