kimia-anorganik-taro-saito

02.04.2017 Views

di orbital yang lebih atas, sistemnya akan mendapatkan energi sebesar separuh perbedaan energi, δ, dari pembelahan orbital. Oleh karena itu distorsi tetragonal dalam sumbu z disukai. Teori orbital molekul kompleks logam transisi Karakteristik ikatan logam transisi–ligan menjadi jelas dengan analisis orbital molekul dari logam 3d yang dikoordiansi oleh enam ligan yang identik, dalam kompleks [ML 6 ]. Akibat interaksi antara logam dan ligan terbentuk orbital molekul ikatan, non-ikatan dan anti-ikatan. Umumnya, tingkat energi orbital ligans lebih rendah dari tingkat energi orbital logam, orbital ikatan memiliki karakter ligan lebih besar dan orbital non-ikatan dan anti-ikatan lebih memiliki karakter logam. Proses pembentukan orbital molekul σ dan π dideskripsikan tahap demi tahap berkut ini. Orbital σ Pertama perhatikan ikatan M-L dan interaksi orbital s, p, d atom pusat dan orbital ligan dengan mengasumsikan logamnya di pusat koordinat dan ligan di sumbu-sumbu koordinat. Karena ikatan σ tidak memiliki simpul sepanjang sumbu ikatannya, orbital s logam (a 1g , tidak terdegenerasi) orbital p x , p y , p z (t 1u , terdegenerasi rangkap tiga) dan orbital d x2-y2 , d z2 (e g , terdegenerasi rangkap dua) akan cocok dengan simetri (tanda +,-) dan bentuk orbital σ ligan (Gambar 6.9). 129

Gambar 6.9 Hubungan antara orbital logam dan ligan selama pembentukan ikatan σ. Bila orbitals ligan adalah σ 1 dan σ 2 di sumbu x, σ 3 dan σ 4 di sumbu y, dan σ 5 dan σ 6 di sumbu z Gambar 6.5, enam orbital atomik ligan dikelompokkan dengan mengkombinasikan linear sesuai dengan simetri orbital logamnya. Maka orbital yang cocok dengan orbital logam a 1g adalah a 1g ligan (σ 1 +σ 2 +σ 3 +σ 4 +σ 5 +σ 6 ), yang cocok dengan orbital logam t 1u adalah orbital ligan t 1u (σ 1 −σ 2 , σ 3 −σ 4 , σ 5 −σ 6 ) dan yang cocok dengan orbital logam e g adalah orbital ligan e g (σ 1 +σ 2 −σ 3 −σ 4 , 2σ 5 +2σ 6 −σ 1 −σ 2 −σ 3 −σ 4 ). Antara orbital logam e g dan kelompok orbital ligan dan orbital molekular ikatan dan anti-ikatan akan terbentuk. Hubungan ini ditunjukkan di Gambar 6.10. 130

Gambar 6.9 Hubungan antara orbital logam dan ligan selama pembentukan ikatan σ.<br />

Bila orbitals ligan adalah σ 1 dan σ 2 di sumbu x, σ 3 dan σ 4 di sumbu y, dan σ 5 dan σ 6 di sumbu z<br />

Gambar 6.5, enam orbital atomik ligan dikelompokkan dengan mengkombinasikan linear sesuai<br />

dengan simetri orbital logamnya. Maka orbital yang cocok dengan orbital logam a 1g adalah a 1g ligan<br />

(σ 1 +σ 2 +σ 3 +σ 4 +σ 5 +σ 6 ), yang cocok dengan orbital logam t 1u adalah orbital ligan t 1u (σ 1 −σ 2 , σ 3 −σ 4 ,<br />

σ 5 −σ 6 ) dan yang cocok dengan orbital logam e g adalah orbital ligan e g (σ 1 +σ 2 −σ 3 −σ 4 ,<br />

2σ 5 +2σ 6 −σ 1 −σ 2 −σ 3 −σ 4 ). Antara orbital logam e g dan kelompok orbital ligan dan orbital molekular<br />

ikatan dan anti-ikatan akan terbentuk. Hubungan ini ditunjukkan di Gambar 6.10.<br />

130

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!