kimia-anorganik-taro-saito
Gambar 4.17 Struktur Keggin. Anion poliokso dihasilkan dengan kondensasi satuan MO 6 dengan penghilangan H 2 O bila MoO 4 2- bereaksi dengan suatu proton H + , sebagaimana diperlihatkan dalam reaksi: 12 [MoO 4 ] 2- 2- + HPO 4 → [PMo 12 O 40 ] 3- + 12 H 2 O (dalam suasana asam) Oleh karena itu, ukuran dan bentuk anion heteropoliokso dalam endapan kristal ditentukan oleh pilihan asam, konsentrasi, suhu atau kation lawan kristalisasi. Sejumlah studi kimia larutan anion yang terlarut telah dilakukan. Anion heteropoliokso menunjukkan sifat-sifat oksidasi yang penting. Bila anion heteropoliokso mengandung ion logam berbilangan oksidasi tertinggi, anion tersebut akan tereduksi bahkan oleh bahan pereduksi sangat lemah dan menunjukkan valensi campuran. Bila anion Keggin direduksi dengan satu elektron, anion tersebut akan menunjukkan warna biru sangat tua. Ini menunjukkan bahwa struktur Keggin dipertahankan pada tahap ini dan anion poliokso mengabsorbsi elektron lagi dan beberapa ion M(V) dihasilkan. Jadi, anion heteropoliokso dapat digunakan sebagai tempat pembuangan elektron bagi yang kelebihan elektron, dan anion heteropoliokso menunjukkan reaksi foto-redoks. Latihan 4.4. Apakah perbedaan utama struktur asam poli dan asam padat? [Jawab] Walaupun asam poli adalah molekul dengan massa molekul tertentu, oksida padat biasa memiliki tak hingga banyaknya ikatan logam-oksigen. 89
4.4 Khalkogen dan khalkogenida a Unsu khalkogen Belerang, selenium, dan telurium merupakan khalkogen. Unsur dan senyawa oksigen unsur-unsur golongan ini di periode yang lebih besar memiliki sifat yang berbeda. Akibat dari sifat keelektronegativannya yang lebih rendah dari keelektronegativan oksigen, senyawa-senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan derajat kekovalenan ikatan, dan akibatnya derajat ikatan hidrogennya menjadi lebih kecil. Sebab orbital d kini telah ada, khalkogen memiliki fleksibilitas valensi yang lebih besar dan dapat dengan mudah terikat ke lebih dari dua atom lain. Katenasi adalah ikatan antara atom khalkogen yang sama dan baik zat sederhana maupun ion khalkogen memiliki berbagai struktur. Isotop utama belerang adalah 32 S (kelimpahan 95.02%), 33 S (0.75%), 34 S (4.21% dan 36 S(0.02%) , dan terdapat juga enam isotop radioaktif. Di antara isotop-isotop ini, 33 S (I=3/2) digunakan untuk NMR. Karena rasio isotop belerang dari berbagai lokasi berbeda, keakuratan massa atom terbatas pada 32.07± 0.01. Karena kelektronegativan belerang (χ = 2.58) lebih kecil dari oksigen (χ = 3.44) dan belerang adalah unsur yang lunak, derajat ion ikatan senyawa belerang rendah dan ikatan hidrogen senyawa belerang tidak terlalu besar. Unsur belerang memiliki banyak alotrop, seperti S 2 , S 3 , S 6 , S 7 , S 8 , S 9 , S 10 , S 11 , S 12 , S 18 , S 20 , dan S ∞ , yang mencerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Unsur belerang biasanya adalah padatan kuning dengan titik leleh 112.8 °C disebut dengan belerang ortorombik (belerang α). Transisi fasa polimorf ini menghasilkan belerang monoklin (belerang β) pada suhu 95.5 °C. Telah ditentukan pada tahun 1935 bahwa belerang-belerang ini mengandung molekul siklik berbentuk mahkota (Gambar 4.18). Karena bentuknya molekular, belerang larut dalam CS 2 . Tidak hanya cincin yang beranggotakan 8 tetapi cincin dengan anggota 6-20 juga dikenal, dan polimer belerang heliks adalah belerang bundar yang tak hingga. Molekul S 2 dan S 3 ada dalam fasa gas. Bila belerang dipanaskan, belerang akan mencair dan saat didinginkan menjadi makromolekul seperti karet. Keragaman struktur belerang terkatenasi juga terlihat dalam struktur kation atau anion poli belerang yang dihasilkan dari reaksi redoks spesi yang terkatenasi. 90
- Page 48 and 49: Orbital molekul dua atom yang berbe
- Page 50 and 51: Teori besar dan evaluasi Teori elek
- Page 52 and 53: Proses yang secara termodinamika ir
- Page 54 and 55: Zn +2 (aq) + 2 e - → Zn(s) ∆G 0
- Page 56 and 57: molibdenum adalah reduktor dan beru
- Page 58 and 59: Oleh karena itu, mengurutkan kekuat
- Page 60 and 61: memberikan H + ke air, membentuk H
- Page 62 and 63: logam diklasifikasikan dalam urutan
- Page 64 and 65: 4 Kimia Unsur Non-Logam Ada sekitar
- Page 66 and 67: Litium hidrida, LiH, senyawa krista
- Page 68 and 69: yang menunjukkan sifat hantaran log
- Page 70 and 71: Teori baru diusulkan untuk menjelas
- Page 72 and 73: Tidak hanya diboran, boran yang leb
- Page 74 and 75: Fuleren adalah nama generik untuk a
- Page 76 and 77: Fosfor putih adalah molekul dengan
- Page 78 and 79: 4.3 Oksigen dan oksida a Oksigen Di
- Page 80 and 81: menggunakan reaksi katalitik sangat
- Page 82 and 83: Aluminosilikat Terdapat banyak mine
- Page 84 and 85: Tabel 4.4 Berbagai oksida khas unsu
- Page 86 and 87: Dengan oksidasi satu elektron, NO 2
- Page 88 and 89: Oksida dengan komposisi di antara f
- Page 90 and 91: semikonduktor, konduktor bahkan sup
- Page 92 and 93: Gambar 4.12 Struktur Cs 11 O 3 Oksi
- Page 94 and 95: Mangan dioksida, MnO 2 , cenderung
- Page 96 and 97: Gambar 4.15 Struktur spinel. Perovs
- Page 100 and 101: Gambar 4.18 Struktur S 5 2-, S 8 ,
- Page 102 and 103: (M = Pb, Sn, dan Cu; X = S, Se, dan
- Page 104 and 105: yang panjang sebelum unsur flourin
- Page 106 and 107: Tabel 4.8 Khlorida dan flourida kha
- Page 108 and 109: Tabel 4.9 Fluorida dan Khlorida kha
- Page 110 and 111: Paladium khlorida, PdCl 2 adalah pa
- Page 112 and 113: Cesium khlorida, CsCl. Padatan kris
- Page 114 and 115: xenon membentuk senyawa dengan vale
- Page 116 and 117: 5 Kimia Logam Golongan Utama Logam
- Page 118 and 119: ditangani dengan cukup mudah. Logam
- Page 120 and 121: digunakan sebagai sumber partikel
- Page 122 and 123: Senyawa organo-aluminum Senyawa-sen
- Page 124 and 125: an saat industri petrokimia memulai
- Page 126 and 127: Cr(III). Ion akua (ion dengan ligan
- Page 128 and 129: koordinasi 4 sampai 6 adalah yang p
- Page 130 and 131: Gambar 6.2 Pseudorotasi Berry. Komp
- Page 132 and 133: 6.2 Struktur electronik kompleks Di
- Page 134 and 135: Gambar 6.6 Pembelahan medan ligan d
- Page 136 and 137: Gambar 6.7 Perubahan energi orbital
- Page 138 and 139: di orbital yang lebih atas, sistemn
- Page 140 and 141: Gambar 6.10 Orbital molekul ikatan
- Page 142 and 143: Gambar 6.12 Perubahan energi akibat
- Page 144 and 145: Gambar 6.13 Spektrum absorpsi visib
- Page 146 and 147: magnet. Selain metoda ini, metoda y
Gambar 4.17 Struktur Keggin.<br />
Anion poliokso dihasilkan dengan kondensasi satuan MO 6 dengan penghilangan H 2 O bila MoO 4<br />
2-<br />
bereaksi dengan suatu proton H + , sebagaimana diperlihatkan dalam reaksi:<br />
12 [MoO 4 ] 2- 2-<br />
+ HPO 4 → [PMo 12 O 40 ] 3- + 12 H 2 O (dalam suasana asam)<br />
Oleh karena itu, ukuran dan bentuk anion heteropoliokso dalam endapan kristal ditentukan oleh<br />
pilihan asam, konsentrasi, suhu atau kation lawan kristalisasi. Sejumlah studi <strong>kimia</strong> larutan anion<br />
yang terlarut telah dilakukan.<br />
Anion heteropoliokso menunjukkan sifat-sifat oksidasi yang penting. Bila anion heteropoliokso<br />
mengandung ion logam berbilangan oksidasi tertinggi, anion tersebut akan tereduksi bahkan oleh<br />
bahan pereduksi sangat lemah dan menunjukkan valensi campuran. Bila anion Keggin direduksi<br />
dengan satu elektron, anion tersebut akan menunjukkan warna biru sangat tua. Ini menunjukkan<br />
bahwa struktur Keggin dipertahankan pada tahap ini dan anion poliokso mengabsorbsi elektron<br />
lagi dan beberapa ion M(V) dihasilkan. Jadi, anion heteropoliokso dapat digunakan sebagai<br />
tempat pembuangan elektron bagi yang kelebihan elektron, dan anion heteropoliokso<br />
menunjukkan reaksi foto-redoks.<br />
Latihan 4.4. Apakah perbedaan utama struktur asam poli dan asam padat?<br />
[Jawab] Walaupun asam poli adalah molekul dengan massa molekul tertentu, oksida padat biasa<br />
memiliki tak hingga banyaknya ikatan logam-oksigen.<br />
89