kimia-anorganik-taro-saito

02.04.2017 Views

Kompleks arena Senyawa aromatik adalah senyawa yang mengandung donor 6-elektron yang berkoordinasi pada logam transisi dalam modus η 6 dengan enam atom karbon. Bisbenzenekromium, Cr(C 6 H 6 ) 2 , merupakan contoh khas senyawa ini. Senyawa ini dipreparasi dengan mereduksi khromium khlorida dalam benzen dan senyawa ini memiliki struktur sandwich dengan atom khromium disisipkan di antara dua cincin benzen. Bila satu ligan benzen diganti dengan tiga karbonil, diapatkan Cr(CO) 3 (C 6 H 6 ). Aturan 18 elektron Elektron valensi dan jumlah tertentu elektron valensi sangat penting peranannya dalam kimia. Perubahan elektron valensi akan berakibat besar pada ikatan, struktur, dan reaksi senyawa. Karena baik logam maupun senyawa organik terlibat dalam senyawa organologam, perhitungan jumlah elektronnya menjadi rumit. Ligan hidrokarbil diklasifikasikan sebagai molekul netral yang berkoordinasi pada logam atau sebagai radikal yang berkoordinasi pada logam, dan radikal, seperti alkil dan siklopentadienil, biasanya disebut ligan anionik. Transfer satu elektron dari logam ke ligan radikal membuat ligan secara formal menjadi anion. Namun, akan menjadi lebih tidak membingungkan bila dalam perhitungan jumlah elektron valensi baik logam dan ligan dianggap netral. Jumlah elektron donor dalam ligan karbon dengan cara pandang netral seperti ini diberikan di 6.5. Penting untuk dicatat bahwa walaupun dalam ligan yang sama, jumlah elektron donor yang diberikan oleh ligan berbeda bergantung pada atom yang terikat yang memiliki interaksi koordinatif dengan logam. Misalnya 1, 3 atau 5 elektron dapat didonasikan dari ligan siklopentadienil, bergantung pada jenis interaksi koordinatifnya dengan logam. Bila jumlah total elektron valensi logam dan ligan adalah 18, senyawa organologam logam transisi biasanya akan stabil. Misalnya, Cr(CO) 6 , Fe(CO) 6 , Ni(CO) 6 , Fe(C 5 H 5 ) 2 , Mo(C 6 H 6 )(CO) 3 , memenuhi aturan 18 elektron ini, tetapi bagian monomer dari Mn 2 (CO) 10 , Co 2 (CO) 8 , atau [Fe(C5H5)(CO 2 )] 2 , hanya memiliki 17 elektron dan elektron sisanya dari atom logam partnernya dengan membentuk ikatan logam-logam. Tidak seperti aturan oktet dalam senyawa golongan utama, keberlakuan aturan 18 elektron terbatas. Dengan kata lain, aturan ini hanya syarat cukup tetapi senyawa dengan kestabilan termal tinggi tidak selalu senyawa dengan 18 elektron. 147

Walaupun ada banyak senyawa organologam golongan 6 (golongan khromium) sampai Golongan 9 (golongan kobal) dengan ligan karbonil dan siklopentadienil yang memenuhi aturan 18 elektron, banyak senyawa logam transisi awal (Golongan 3 - 5) dan Golongan 10 (golongan nikel) tidak memenuhi aturan ini. Misalnya, W(CH 3 ) 6 (12e), TiCl 2 (C 5 H 5 ) 2 (16e), dan IrCl 2 (CO)(PPh 3 ) 2 (16e), V(CO) 6 (17e), Co(C 5 H 5 ) 2 (19e), Ni(C 5 H 5 ) 2 (20e). Namun, aturan 18 elektron memberikan isyarat tentang modus ikatan yang ada dalam senyawa tersebut. Misalnya Fe(C 5 H 5 ) 2 (CO) 2 dengan dua ligan pentahapto siklopentadienil yang secara formal memiliki 22 elektron, tetapi bila satu ligan adalah monohapto, senyawanya akan memiliki 18 elektron. Analisis struktur telah menunjukkan bahwa koordinasi senyawa ini adalah monohapto. Latihan 6.5 Hitung elektron valensi dalam CpMn(CO) 3 . [Jawab] Ada 18 Mn (7), Cp(5) dan tiga CO(6). c Kompleks Fosfin Fosfin tersier, PX 3 , sangat bermanfaat sebagai ligan penstabil dalam kompleks logam transisi dan ligan ini berkoordinasi dengan logam dalam bilangan oksidasi yang bervariasi dari tinggi ke rendah. Fosfin biasanya digunakan sebagai ligan karbonil atau siklopentadienil dalam kompleks organologam. PX 3 adalah basa Lewis dan berkoordinasi dengan logam menggunakan pasangan elektron bebas pada fosfor dan menunjukkan keasaman π bila memiliki substituen X yang meliputi Ph, Cl atau f yang memiliki sifat menerima elektron yang kuat. Biasanya, keasaman π-nya akan menjadi lebih rendah dengan urutan PF 3 > PCl 3 >PPh 3 >PR 3 . Trifenilfosfin dan trietilfosfin adaah fosfin tersubstitusi yang khas. Kompleks fosfin tersier terutama halida logamnya diberikan di Tabel 6.7. Mangan, Mn, dan logam transisi awal jarang membentuk kompleks fosfin. 148

Walaupun ada banyak senyawa organologam golongan 6 (golongan khromium) sampai Golongan<br />

9 (golongan kobal) dengan ligan karbonil dan siklopentadienil yang memenuhi aturan 18 elektron,<br />

banyak senyawa logam transisi awal (Golongan 3 - 5) dan Golongan 10 (golongan nikel) tidak<br />

memenuhi aturan ini. Misalnya, W(CH 3 ) 6 (12e), TiCl 2 (C 5 H 5 ) 2 (16e), dan IrCl 2 (CO)(PPh 3 ) 2 (16e),<br />

V(CO) 6 (17e), Co(C 5 H 5 ) 2 (19e), Ni(C 5 H 5 ) 2 (20e). Namun, aturan 18 elektron memberikan isyarat<br />

tentang modus ikatan yang ada dalam senyawa tersebut. Misalnya Fe(C 5 H 5 ) 2 (CO) 2 dengan dua<br />

ligan pentahapto siklopentadienil yang secara formal memiliki 22 elektron, tetapi bila satu ligan<br />

adalah monohapto, senyawanya akan memiliki 18 elektron. Analisis struktur telah menunjukkan<br />

bahwa koordinasi senyawa ini adalah monohapto.<br />

Latihan 6.5 Hitung elektron valensi dalam CpMn(CO) 3 .<br />

[Jawab] Ada 18 Mn (7), Cp(5) dan tiga CO(6).<br />

c<br />

Kompleks Fosfin<br />

Fosfin tersier, PX 3 , sangat bermanfaat sebagai ligan penstabil dalam kompleks logam transisi dan<br />

ligan ini berkoordinasi dengan logam dalam bilangan oksidasi yang bervariasi dari tinggi ke rendah.<br />

Fosfin biasanya digunakan sebagai ligan karbonil atau siklopentadienil dalam kompleks<br />

organologam. PX 3 adalah basa Lewis dan berkoordinasi dengan logam menggunakan pasangan<br />

elektron bebas pada fosfor dan menunjukkan keasaman π bila memiliki substituen X yang<br />

meliputi Ph, Cl atau f yang memiliki sifat menerima elektron yang kuat. Biasanya, keasaman π-nya<br />

akan menjadi lebih rendah dengan urutan PF 3 > PCl 3 >PPh 3 >PR 3 . Trifenilfosfin dan trietilfosfin<br />

adaah fosfin tersubstitusi yang khas. Kompleks fosfin tersier terutama halida logamnya diberikan<br />

di Tabel 6.7. Mangan, Mn, dan logam transisi awal jarang membentuk kompleks fosfin.<br />

148

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!