kimia-anorganik-taro-saito

02.04.2017 Views

Gambar 6.25 Struktur [Fe 4 S 4 (SR) 4 ] 2- . Karena karbonil kluster logam dalam logamnya dalam bilangan oksidasi nol, senyawa ini diharapkan memainkan peran penting dalam katalisis spesifik. Walaupun banyak sintesis organik menggunakan senyawa kluster logam sebagai katalis telah dicoba dan beberapa reaksi menarik telah ditemukan, dalam banyak kasus klusternya terdekomposisi selama reaksi berlangsung dan akhirnya terbukti bukan katalis kluster. Walaupun ada hasil-hasil seperti itu, ada beberapa contoh reaksi yang melalui beberapa tahap reaksi elementer pada kluster logam. Jadi, sangat mungkin reaksi katalitik yang menggunakan koordinasi multi pusat dan kemampuan transfer multi elektron senyawa kluster akan dikembangkan di masa yang akan datang. Kluster logam telah banyak membantu sebagai model permukaan logam, logam oksida atau logam sulfida dan kluster logam ini juga telah digunakan dalam studi kemisorpsi dan reaksi berututan di atas permukaan padatan. Butiran logam yang sangat halus yang tetap mempertahankan kerangka kluster didepositkan dengan pirolisis senyawa kluster karbonil logam yang secara kimia terikat pada pembawa seperti silika dan alumina. Bila digunakan dalam katalisis padat, diharapkan analisis reaksi katalitik pada kerangka kluster logam akan dapat dilakukan. 6.4 Reaksi kompleks Reaksi kompleks diklasifikasikan kedalam reaksi substitusi ligan, reaksi konversi ligan dan reaksi redoks logam. Reaksi substitusi dan redoks khususnya telah dipelajari dengan detil. 159

a Reaksi substitusi ligan Reaksi substitusi ligan kompleks LnMX + Y → LnMY + X sangat penting untuk preparasi berbagai turunan kompleks. Kondisi detil ligan dan kompleks yang memungkinkan reaksi ini telah dipelajari untuk memahami stereokimianya dan mencapai laju reaksi substitusi yang praktis. Seperti juga pada jenis reaksi yang lain, kita perlu memahami kesetimbangan dan laju reaksinya. Konstanta pembentukan Konstanta kesetimbangan reaksi substitusi ligan disebut dengan konstanta kestabilan atau pembentukan. Konsep dan metoda perhitungan konstanta pembentukan bertahap diusulkan oleh N. Bjerrum (1941). Konstanta kesetimbangan penggantian ion terhidrasi M dengan ligan lain L dalam larutan air adalah dan konstanta pembentukan overal β n adalah: 160

Gambar 6.25 Struktur [Fe 4 S 4 (SR) 4 ] 2- .<br />

Karena karbonil kluster logam dalam logamnya dalam bilangan oksidasi nol, senyawa ini<br />

diharapkan memainkan peran penting dalam katalisis spesifik. Walaupun banyak sintesis organik<br />

menggunakan senyawa kluster logam sebagai katalis telah dicoba dan beberapa reaksi menarik<br />

telah ditemukan, dalam banyak kasus klusternya terdekomposisi selama reaksi berlangsung dan<br />

akhirnya terbukti bukan katalis kluster. Walaupun ada hasil-hasil seperti itu, ada beberapa contoh<br />

reaksi yang melalui beberapa tahap reaksi elementer pada kluster logam. Jadi, sangat mungkin<br />

reaksi katalitik yang menggunakan koordinasi multi pusat dan kemampuan transfer multi elektron<br />

senyawa kluster akan dikembangkan di masa yang akan datang.<br />

Kluster logam telah banyak membantu sebagai model permukaan logam, logam oksida atau logam<br />

sulfida dan kluster logam ini juga telah digunakan dalam studi kemisorpsi dan reaksi berututan di<br />

atas permukaan padatan. Butiran logam yang sangat halus yang tetap mempertahankan kerangka<br />

kluster didepositkan dengan pirolisis senyawa kluster karbonil logam yang secara <strong>kimia</strong> terikat<br />

pada pembawa seperti silika dan alumina. Bila digunakan dalam katalisis padat, diharapkan analisis<br />

reaksi katalitik pada kerangka kluster logam akan dapat dilakukan.<br />

6.4 Reaksi kompleks<br />

Reaksi kompleks diklasifikasikan kedalam reaksi substitusi ligan, reaksi konversi ligan dan reaksi<br />

redoks logam. Reaksi substitusi dan redoks khususnya telah dipelajari dengan detil.<br />

159

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!