18.05.2014 Views

Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama ...

Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama ...

Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

hh. Setiap peserta didik yang beragama Islam menyapa guru atau<br />

temannya sesama Islam dengan ucapan salam.<br />

6. Pengawasan<br />

d. Pelaksanaan <strong>Pendidikan</strong> <strong>Agama</strong> Islam di setiap satuan<br />

pendidikan diawasi oleh Kepala Sekolah dan PPAI.<br />

e. Pengawas PAI harus memiliki program supervisi dan evaluasi<br />

terhadap GPAI sesuai kompetensinya.<br />

f. Pengawas PAI harus melaporkan hasil supervisi dan evaluasi<br />

sebagai pelaksanaan kepengawasan kepada Kepala Kantor<br />

Kementerian <strong>Agama</strong> Kabupaten/Kota dan atau Propinsi.<br />

BAB VII<br />

PEDOMAN PENGEMBANGAN STANDAR PEMBIAYAAN<br />

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />

C. LATAR BELAKANG<br />

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 hasil<br />

amandemen mengamanatkan bahwa Pemerintah mempunyai kewajiban<br />

mengalokasikan biaya pendidikan sebesar 20% dari APBN dan 20% dari<br />

APBD di luar gaji guru, agar mutu dan pemerataan pendidikan dapat<br />

lebih ditingkatkan. Upaya peningkatan mutu dan perluasan kesempatan<br />

memperoleh pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah<br />

memerlukan adanya standar nasional pendidikan. Untuk itu pemerintah<br />

telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang<br />

<strong>Standar</strong> <strong>Nasional</strong> <strong>Pendidikan</strong> (SNP) yang memberikan pengaturan<br />

standar nasional pendidikan sekaligus merupakan kriteria minimal yang<br />

harus dipenuhi oleh sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum<br />

Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />

UUD l945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat<br />

pendidikan; setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan<br />

pemerintah wajib membiayai; pemerintah mengusahakan dan<br />

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan<br />

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak<br />

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur<br />

dengan undang-undang; negara memprioritaskan anggaran pendidikan<br />

sekurang-kurangnya dua puluh persen dari Anggaran Pendapatan dan<br />

Belanja Negara (APBN) serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja<br />

Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan<br />

pendidikan nasional; pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan<br />

teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan<br />

bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.<br />

Pasal 11 dan 12 dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang<br />

Sistem <strong>Pendidikan</strong> <strong>Nasional</strong> menjelaskan tentang pendanaan pendidikan<br />

sebagai berikut: Pasal 11 Ayat (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah<br />

wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi<br />

setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun. Lebih<br />

lanjut dalam Pasal 12 Ayat (1) disebutkan bahwa setiap peserta didik<br />

pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang<br />

berprestasi yang orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!