18.05.2014 Views

Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama ...

Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama ...

Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan<br />

peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga<br />

Indonesia menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha<br />

Esa (YME), berakhlak mulia, cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi<br />

dalam pergaulan nasional maupun internasional. Untuk menjamin<br />

tercapainya tujuan pendidikan tersebut, Pemerintah telah<br />

mengamanatkan penyusunan delapan standar nasional pendidikan<br />

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005<br />

tentang <strong>Standar</strong> <strong>Nasional</strong> <strong>Pendidikan</strong>. <strong>Standar</strong> <strong>Nasional</strong> <strong>Pendidikan</strong><br />

adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah<br />

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang <strong>Pendidikan</strong><br />

<strong>Agama</strong> dan <strong>Pendidikan</strong> Keagamaan dinyatakan bahwa tujuan pendidikan<br />

agama yaitu: berkembangnya kemampuan peserta didik dalam<br />

memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang<br />

menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan<br />

seni. Fungsinya adalah membentuk manusia yang bertakwa kepada<br />

Tuhan YME, serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan<br />

kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama.<br />

Agar <strong>Pendidikan</strong> <strong>Agama</strong> Islam (PAI) berhasil mewujudkan tujuan dan<br />

fungsinya diperlukan proses belajar yang aktif, kreatif, inovatif, efektif,<br />

dan menyenangkan. Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut<br />

diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai, yaitu<br />

memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana<br />

dan prasarana. Sebagai penanggung jawab pengelolaan PAI Kementerian<br />

<strong>Agama</strong> mengembangkan standar yang ada sesuai dengan kekhususan<br />

mata pelajaran tersebut.<br />

Penyusunan pengembangan standar sarana dan prasarana PAI ini<br />

dijadikan sebagai panduan dan tolok ukur bagi penyelenggara PAI dalam<br />

merancang rencana dan pelaksanaan pengelolaan PAI mulai dari<br />

PAUD/TK, tingkat dasar dan menengah, kejuruan, Sekolah Luar Biasa<br />

(SLB) dan pendidikan kesetaraan.<br />

I. FUNGSI<br />

<strong>Pengembangan</strong> standar sarana dan prasarana <strong>Pendidikan</strong> <strong>Agama</strong> Islam<br />

berfungsi sebagai:<br />

1. kriteria minimum sarana yang harus dimiliki oleh PAUD/TK dalam<br />

penyelenggaraan <strong>Pendidikan</strong> <strong>Agama</strong> Islam, terdiri atas: perabot,<br />

peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar<br />

lainnya, Teknologi informasi dan komunikasi; dan<br />

2. kriteria minimum prasarana yang harus dimiliki oleh sekolah dalam<br />

penyelenggaraan <strong>Pendidikan</strong> <strong>Agama</strong> Islam, terdiri atas: lahan,<br />

bangunan, ruangan, dan instalasi daya dan jasa.<br />

J. RUANG LINGKUP<br />

Setiap sekolah minimal memiliki sarana dan prasarana PAI sebagai<br />

berikut:

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!