31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

densitas alam semesta tetap sama. Walaupun dia tak bisa memberi<br />

detil-detil bagaimana materi muncul misterius entah dari mana, teori<br />

tersebut segera menarik sekawanan loyalis yang melawan para teoris<br />

big bang. Bagi Hoyle, tidak logis rasanya jika malapetaka yang<br />

menyala-nyala muncul entah dari mana hingga meluncurkan galaksigalaksi<br />

ke segala arah; dia lebih suka pembentukan massa secara halus<br />

dari kenihilan. Dengan kata lain, alam semesta itu tidak berwaktu. Ia<br />

tidak mempunyai akhir, ataupun awal. Ia ada begitu saja.<br />

(Kontroversi steady state-big bang mirip dengan kontroversi yang<br />

mempengaruhi geologi dan ilmu lainnya. Dalam geologi, terdapat<br />

perdebatan abadi antara uniformitarianism [keyakinan bahwa Bumi<br />

terbentuk melalui perubahan bertahap di masa lalu] dan catastrophism<br />

[yang mempostulatkan bahwa perubahan terjadi melalui<br />

peristiwa kasar]. Walaupun uniformitarianism masih menjelaskan<br />

banyak fitur geologis dan ekologis Bumi, kini tak seorangpun dapat<br />

membantah tubrukan komet dan asteroid, yang telah mengakibatkan<br />

kepunahan masal, atau perpisahan dan pergerakan benua lewat<br />

hanyutan tektonik.<br />

Kuliah BBC<br />

Hoyle tak pernah menghindari pertarungan bagus. Pada 1949 Hoyle<br />

dan Gamow diundang oleh British Broadcasting Corporation untuk<br />

berdebat soal awal-mula alam semesta. Selama siaran Hoyle membuat<br />

sejarah ketika dia memukul teori pesaing. Dia berkata menentukan,<br />

“Teori-teori ini didasarkan pada hipotesis bahwa semua materi di<br />

109

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!