31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Rintangan lain yang dihadapi mesin waktu semacam itu adalah: di<br />

mana kita menemukan wormhole? Thorne bersandar pada fakta<br />

bahwa wormhole terdapat secara alami, di apa yang disebut buih<br />

ruang-waktu. Ini berawal dari pertanyaan yang diajukan oleh filsuf<br />

Yunani, Zeno, lebih dari 2.000 tahun silam: berapa jarak terpendek<br />

yang dapat ditempuh seseorang?<br />

Zeno suatu kali membuktikan secara matematis bahwa<br />

menyeberangi sebuah sungai adalah mustahil. Dia pertama-tama<br />

mengamati bahwa jarak ke seberang sungai dapat dibagi menjadi titiktitik<br />

tak terhingga. Karena memerlukan waktu tak terhingga untuk<br />

menyeberangi titik-titik tak terhingga, akibatnya mustahil untuk<br />

menyeberangi sungai. Atau, sebenarnya, mustahil bagi apa pun untuk<br />

bergerak sama sekali. (Perlu 2.000 tahun berikutnya, dan kehadiran<br />

kalkulus, untuk memecahkan teka-teki ini. Ditunjukkan bahwa titiktitik<br />

tak terhingga dapat diseberangkan dalam waktu tak terhingga,<br />

akhirnya membuat gerakan menjadi mungkin secara matematis.)<br />

John Wheeler dari Princeton menganalisa persamaan Einstein<br />

untuk menemukan jarak terpendek. Wheeler menemukan bahwa<br />

pada jarak luar biasa kecil, pada ordo panjang Planck (10 -33 cm), teori<br />

Einstein memprediksikan bahwa pelengkungan ruang bisa sungguh<br />

besar. Dengan kata lain, pada panjang Planck, ruang bukan kecil sama<br />

sekali, melainkan mengalami pelengkungan yang besar—yaitu, kusut<br />

dan “berbuih”. Ruang menjadi menggumpal dan berbuih gelembunggelembung<br />

kecil yang melesat muncul dan menghilang dari<br />

kevakuman. Ruang hampa pun, pada jarak terkecil, secara konstan<br />

213

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!