31.10.2018 Views

BUKU DUNIA PARALEL

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dari objek yang sama, akan berosilasi pada laju yang sama.<br />

Sebetulnya, quasar kembar ini tidak sungguh berosilasi berbarengan.<br />

Menggunakan pengetahuan atas distribusi materi, astronom bisa<br />

mengkalkulasi time delay (kelambatan waktu) dibagi dengan waktu<br />

total yang diperlukan cahaya untuk mencapai Bumi. Dengan<br />

mengukur time delay dalam pencerlangan quasar ganda, seseorang<br />

bisa mengkalkulasi jaraknya dari Bumi. Mengetahui ingsutan merahnya,<br />

dia bisa mengkalkulasi konstanta Hubble. (Metode ini diterapkan<br />

pada quasar Q0957+561, yang ditemukan kurang-lebih 14 miliar<br />

tahun-cahaya dari Bumi. Sejak saat itu, konstanta Hubble telah<br />

dikomputasi dengan menganalisis tujuh quasar lain. Dalam ambang<br />

galat, kalkulasi ini cocok dengan temuan yang didapat. Yang menarik<br />

adalah bahwa metode ini sama sekali terbebas dari kecerlangan<br />

bintang, seperti Cepheid dan supernova tipe Ia, sehingga memberikan<br />

pengawasan independen terhadap hasil yang diperoleh.)<br />

Konstanta kosmologis, yang mungkin memegang kunci menuju<br />

masa depan alam semesta kita, juga bisa diukur dengan metode ini.<br />

Kalkulasinya sedikit mentah, tapi juga cocok dengan metode lain.<br />

Karena miliaran tahun lalu volume total alam semesta adalah lebih<br />

kecil, probabilitas penemuan quasar yang akan membentuk lensa<br />

Einstein juga lebih besar di masa lalu. Jadi, dengan mengukur jumlah<br />

quasar dobel pada waktu berlainan dalam evolusi alam semesta,<br />

seseorang bisa mengkalkulasi secara kasar volume total alam semesta<br />

dan konstanta kosmologis, yang membantu mendorong perluasan<br />

alam semesta. Pada 1998, astronom di Harvard-Smithsonian Center for<br />

412

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!